MUARA TEWEH – Hutan Gunung Lumut yang terletak di Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara (Batara), merupakan kawasan yang sakral bagi masyarakat, khususnya yang beragama Hindu Kaharingan. Sebab, hutan tersebut dipercaya sebagai tempat berkumpulnya liyau (arwah) nenek moyang.
Ketua DPRD Batara Set Enus Y Mebas mengharapkan, Pemkab Batara tetap menjaga kawasan tersebut dari segala macam kegiatan perusahaan, baik yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, ataupun HPH.
”Hutan Gunung Lumut harus tetap dijaga keasliannya, jangan sampai ada investor yang masuk dan merambah kawasan tersebut dengan melakukan kegiatan yang dapat merusak keaslian di Gunung Lumut," tegas Set Enus Y Mebas, belum lama ini.
Selain itu, dia juga mengajak masyarakat di sekitar Gunung Lumut untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di hutan tersebut. Jangan sampai ada tangan jahil yang merusak kelestarian makhluk hidup di hutan itu.
Dia menambahkan, Hutan Gunung Lumut juga memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan objek wisata andalan. Sebab, hutan tersebut dapat menarik minat para pencinta wisata alam.
”Pemerintah perlu memfasilitasi Hutan Gunung Lumut dan memperbaiki akses jalan menuju ke tempat objek wisata tersebut, agar masyarakat lebih mudah menjangkaunya," tuturnya. (viv/ign)