SAMPIT - Ratusan warga Dayak Dusun, Maayan, dan Lawangan (Dusmala) Kabupaten Kotawaringin Timur merayakan Natal di Werra Resort Sampit, Minggu (9/12) malam. Dusmala merupakan perkumpulan yang berasal dari kawasan Barito. Mereka menekankan pentingnya rasa persaudaraan dan kesetiakawanan sosial.
“Momentum perayaan Natal ini sejatinya untuk kembali mempererat hubungan dan menjalin keakraban kami sesama warga Dusmala yang berdiam di Sampit ini,” kata Siagano mewakili Kerukunan Dusmala Kotim.
Perayaan Natal tidak hanya dihadiri kalangan nasrani, namun juga sebagian mereka yang memiliki kepercayaan lain.
Perayaan Natal menjadi ajang untuk mempertemukan mereka yang berasal dari Dusun, Maayan, dan Lawangan. Sebab, Desember merupakan momentum dimana mereka bisa berkumpul seperti halnya di kampung halaman mereka.
Dalam perayaan tahun ini, sengaja mengangkat tema tradisi dan kearifan budaya suku Dayak Maayan. Lagu-lagu rohani hingga liturgi ibadah pun memakai bahasa Dayak Maayan. “Ini jadi obat rindu kami terhadap daerah,” kata dia.
Menurut Siagano, lebih dari 700 jiwa warga Dusmala menetap di Kotim. Mereka ini terdiri dari berbagai keyakinan dan kepercayaan. Meski begitu, tidak jadi penghalang bagi mereka untuk tetap menjalin kebersamaan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Sapril mengakui pelaksanaan acara itu terselenggara atas partisipasi anggota Dusmala di Kotim. Suksesnya acara itu merupakan kebanggan bagi mereka sebagai warga kerukunan Dusmala.
Acara yang digelar warga Dusmala ini juga juga melibatkan kerukunan warga Jawa, warga Dayak Katingan, Dayak Kaharum, hingga warga Batak. Ini menandakan bahwa keragaman budaya dijadikan sebagai alat pemersatu.
Tahun 2018 ini, tema Natal yakni Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita ( 1 Korintus 1 ;30 a). Sedangkan sub temanya yakni hidup dalam hikmat membawa sukacita dan kebahagian. Dengan tema tersebut, diharapkan bisa menjadi penuntun bagi umat kristiani khususnya warga Dusmala dalam bertindak dan bersosialisasi di masyarakat.
Perayaan Natal bagi umat Nasrani di Kotim sudah dimulai sejak 1 Desember lalu. Perayaan ini dilakukan berbagai komunitas, paguyuban atau kerukunan di Kotim. Sehingga tidak aneh jika selama sebulan penuh ini gedung gereja selalu digunakan untuk kegiatan perayaan. Dan puncak Natal itu akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Desember malam hingga 26 Desember. (ang/yit)