PALANGKA RAYA – Musibah kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, Minggu (9/12) dini hari juga berdampak pada pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palangka Raya. PDAM menerima laporan dua pipa suplai air bersih kepada 15 pelanggannya ikut terbakar dan mengakibatkan kebocoran.
”Kerugian kami puluhan juta dan kerugian itu bukan karena airnya yang terbuang, tetapi aset kami, seperti pipa dan sambungan yang terbakar. Sedangkan air yang terbuang tidak seberapa karena masyarakat juga masih memanfaatkan air dari pipa yang bocor itu," kata Direktur PDAM Budi Harjono, Senin (10/12).
Meskipun dua pipa bocor, suplai air bersih kepada masyarakat sekitar tidak terganggu. Bahkan, petugas PDAM sudah terjun langsung mengatasi kebocoran dan dipastikan hari ini kembali aman.
”Kami baru hari ini (kemarin, Red) turun, karena sebagian masyarakat masih memanfaatkan kebocoran. Jadi, kami biarkan dulu dimanfaatkan masyarakat korban kebakaran," ujarnya.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Camat dan Lurah Pahandut. Apabila diperlukan posko air bersih, pihaknya sudah mempersiapkan tangki besar yang siap dibangun.
”Kami sudah mempersiapkan tangki besar. Apabila nanti diperlukan dan ada permintaan posko air bersih, kami sudah siap," ujar Budi.
Budi menambahkan, kebocoran pipa induk di Jalan Tjilik Riwut sudah diatasi, sehingga suplai air bersih kepada pelanggan kembali normal. Khusunya wilayah Jalan Tjilik Riwut dan sekitarnya.
Berobat Gratis
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya melalui Puskesmas Pahandut membuka posko kesehatan gratis. Salah seorang perawat, Sunardi, mengatakan, sejak dibuka posko kesehatan, ada 33 pasien yang datang dengan berbagai keluhan penyakit, terutama tekanan akibat syok yang dialamai warga setelah kebakaran.
”Sampai saat ini total pasien 33 orang untuk penanganan rujukan. Sampai saat ini belum ada, namun luka bakar dua orang atas nama Sapri (58) dan Norhayah (70). Sedangkan yang lainnya mengalami tekanan darah yang meningkat akibat syok atau kepikiran karena rumahnya terbakar," kata Sunardi.
Dia mengatakan, semua obat yang diberikan gratis. Tidak ada syarat tertentu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tersebut. Pelayanan itu dibuka sejak pukul 08.00-18.00 WIB.
”Pelayanan ini kami targetkan sampai tiga hari, tetapi kami juga sambil melihat antusias masyarakat. Apabila sudah tidak ada lagi, kami hentikan," ujarnya.
Posko kesehatan tersebut menyediakan berbagai obat yang diperlukan, seperti obat luka bakar, tekanan, ISPA, diare, sakit perut, dan beberapa obat ringan lainnya. ”Kami ada delapan petugas kesehatan yang siaga, bergantian melayani masyarakat dan terbagi menjadi dua posko. Posisinya masih berada di sekitar lokasi bekas kebakaran," katanya.
Salah seorang pasien, Nurmawati, mengatakan, sejak terbakar dia selalu kepikiran akibat rumah dan barang berharganya terbakar. ”Setelah diperikasa dokter, tensi saya tinggi karena syok. Saya diberi obat untuk menurunkan tensi, tetapi tadi disarankan kontrol kerumah sakit," ujarnya usai mendapat pemeriksaan gratis. (agf/ign)