SAMPIT - Para pemulung sampah yang ada di beberapa lokasi di Sampit, minta nasib mereka diperhatikan oleh pemerintah. Seperti diungkapkan Kaswari, salah satu pemulung yang mengaku menunggu pemerintah membuatkan bangunan khusus sebagai tempat pembuangan sampah yang resmi.
"Dulu pernah saya baca di koran katanya bakal dibangun tempat di beberapa TPS. Ada ruangan untuk kami istirahat. Tapi sampai sekarang ini tidak ada wujudnya (realisasinya)," ujar Kaswari, salah satu pemulung di Jalan Pelita Timur, mewakili rekan-rekan pemulungnya yang lain, Jumat (14/12).
Yang dimaksud oleh Kaswari, adalah janji Pemkab Kotim yang pernah diungkapkan Sekda Kotim, Halikinnor beberapa bulan lalu. Halikin mengatakan, beberapa titik akan diupayakan dibangun tempat penampungan sampah beserta ruang istirahat untuk para pemulung sampah.
Menanggapi kembali hal itu, Halikinnor ketika dihubungi melalui sambungan telepon melalui ajudannya mengatakan bahwa hal tersebut bakal diwujudkan jika sudah dibicarkan kembali dalam rapat bersama dinas terkait. Meski begitu, pihaknya masih belum dapat menjelaskan lebih jauh mengenai rencana tersebut.
"Itu akan dibawa kembali dalam rapat-rapat yang akan datang. Nanti akan saya undang juga pihak-pihak terkait untuk menangani itu. Intinya semua orang kita perhatikan. Pemulung itu juga salah satu yang membantu kebersihan," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Sanggul Lumban Gaol memastikan pembangunan sejumlah depo sampah di Kotim, akan rampung pada tahun ini. Sejauh ini sudah ada tiga depo sampah yang dibangun, yakni di Jalan Rahadi Usman, Jalan MT Haryono dan Jalan HM Arsyad.
Selain itu, DLH juga akan menyiapkan konsep untuk memberikan kenyamanan kepada warga dengan kehadiran depo sampah itu. Seperti pembangunan taman serta pemasangan Wi-Fi. Dan pihaknya membebaskan para pemulung untuk memilah dan memunguti sampah di depo tersebut nantinya. (ron/gus)