PALANGKA RAYA - Pemadaman listrik mendadak di Kota Palangka Raya selama seminggu belakangan, membuat sebagian masyarakat menjerit. Hal itu karena banyak aktivitas yang terganggu, salah satunya adalah acara keagamaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Salah seorang masyarakat, Charlos Babo mengatakan seharusnya PLN bisa menjadwalkan pemeliharaan, yakni tidak pada bulan atau bertepatan dengan perayaan keagamaan. Sehingga apa yang dilakukan umat beragama dalam beribadah tidak terganggu.
"Kita mengharapkan ke depan penjadwalan pemeliharaan itu dibuat jangan di bulan-bulan kegiatan keagamaan seperti acara bulan puasa, natal atau pun kegiatan keagamaan lainnya,” cetusnya.
Ditegaskannya, peranan listrik sangat berpengaruh sekali dalam kegiatan keagamaan. Menurut Charlos, yang tadinya suasana hikmat, akhirnya jadi kacau balau waktu listrik padam, karena kegiatan-kegiatan tersebut memakai sound system dan alat lainnya yang memakai pasokan listrik.
Dirinya juga mengharapkan kepada PLN untuk memperhitungkan kepentingan masyarakat banyak, terlebih bulan Desember adalah bulan bersamaan dengan perayaan natal dan tahun baru.
"Kita sebagai masyarakat, mengharapkan PLN bisa merubah jadwal perawatannya, sehingga di tahun depan tidak ada pemadaman di bulan Desember. Jadi umat Nasrani yang menjalankan ibadah bisa tenang dan hikmat tanpa memikirkan adanya pemadaman," harapnya.
Hal senada juga dikatakan oleh warga Jalan Sisingamangaraja, Parto, yang mengatakan dalam satu hari, dirumahnya mengalami pemadaman hingga tiga kali, bahkan lebih. Dirinya juga meminta, misalkan ada pemadaman hendaknya dijadwalkan, sehingga masyarakat tau dan bisa mempersiapkan.
"Dalam sehari bisa tiga kali mati, terlebih matinya bisa sore hari di mana saatnya sibuk. Pas mau mandi listrik tiba-tiba mati. Tadi saja kita mengelurkan genset sampai tiga kali," ujarnya, kemarin.
Terlebih lagi yang ditakutkannya, adalah barang elektronik yang dimilikinya akan cepat rusak apabila listrik bisa padam dan hidup secara mendadak serta berulang kali.
"Belum lagi alat elektronik seperti TV, kulkas dan kipas bisa rusak kalau listriknya hidup mati mendadak. Saya sebagai masyarakat, juga pelanggan mengharapkan adanya penjadwalan pemadaman. Jadi bisa juga menyiapkan, misalkan memenuhi bak mandi dulu atau pun yang lain," pungkas Parto. (agf/gus)
