SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur harus bekerja ekstra di 2019 ini. Ini penting guna memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) yang telah ditentukan
Bupati Kotim Supian Hadi menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat realisasi PAD tidak mempu penuhi standar. Salah satunya hilangnya potensi pendapatan sumbangan dari pihak ketiga untuk daerah. Sehingga target PAD Kotim 2018 yakni Rp 212.045.012.017, namun yang berhasil terealisasi hanya Rp 188.376.631.483.
“Belum mampu 100 persen, hanya mampu 88,84 persen. Hasil tersebut didapat dari sumber pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah,” jelas Supian.
Adapun rincian target retribusi daerah Rp 12,336 miliar, hanya terealisasi Rp 11,736 miliar atau 95,13 persen. Sedangkan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan Rp 8,10p miliar, terealisasi Rp 8,134 miliar atau 100,42 persen. Sementara yang terakhir yakni lain-lain PAD yang sah ditargetkan Rp 133,737 milar, tercapai Rp 99,313 miliar atau 74,26 persen.
“Untuk itu saya mengajak di 2019 harus lebih bekerja keras lagi, sehingga seluruh realiasi PAD dapat memenuhi target, sehingga pembangunan di Kotim juga dapat berjalan,” ujarnya.
APBD Kotim pada 2018 sebesar Rp 1.773.799.257.775, adapun realisasinya per 28 Desember untuk keuangan sebesar 84,79 persen, dan realisasi fisik 89,22 persen. Hal tersebut tentunya akan bertambah sebab ada beberapa administrasi pekerjaan setelah tanggal itu yang belum masuk.
“2019 tantangannya lebih besar lagi, diharapkan seluruh bidang di Pemkab Kotim dapat saling bekerja sama untuk mampu merealisasikan capaian dalam hal apapun di Kotim sehingga memberikan dampak positif untuk masyarakat dan kemajuan daerah,” pungkasnya. (dc/soc/oes)