SAMPIT – Di penghujung tahun 2018 warga Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit diresahkan adanya penyebaran hoaks. Hoaks tersebut berisi informasi, telah terjadi angin puting beliung dan gelombang besar telah menghantam perumahan penduduk setempat. Padahal faktanya tak terjadi demikian.
Nunur menuturkan, bencana yang datang bertubi-tubi khususnya di luar Kalimantan Tengah dikait-kaitkan dengan Desa Ujung Pandaran yang secara geografis berada di pinggir laut.
“Saya sering ditelepon keluarga yang ada di Sampit, benarkah ada gelombang besar telah menghantam perumahan penduduk di Ujung Pandaran,” ujarnya bercerita kepada Radar Sampit via telepon.
Menurut Nunur, berita tidak benar itu tidak hanya adanya gelombang besar yang telah menggulung perkampungan Ujung Pandaran. Bahkan, kata dia, adanya angin puting beliung muncul di laut ujung pandaran juga menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
“Saya ini asli penduduk Ujung Pandaran, ada gelombang besar maupun angin puting beliung itu cuma hoaks. Yang kami sesalkan itu mengapa video yang beredar selalu dikait-kaitkan dengan wisata Ujung Pandaran. Itu sudah jelas informasi menyesatkan,” ujarnya sedih.
Sementara itu, Kepala Desa Ujung Pandaran Aswin Nur menegaskan bahwa sejak awal Desember 2018 hingga sekarang Desa Ujung Pandaran dalam keadaan aman dan tidak ada terjadi bencana. “Aman-aman saja dan tidak ada bencana,” tegasnya.
Sejak beredarnya video mengatasnamakan Ujung Pandaran, menurutnya, telah berdampak pada jumlah pengunjung wisata. Walaupun sebenarnya itu hanya hoaks yang telah disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Kami berharap kepada pihak berwenang maupun pihak kepolisian untuk mengusut penyebar video hoaks yang mengatasnamakan Ujung Pandaran telah ditimpa bencana gelombang besar sehingga, meresahkan warga dan pengunjung wisata,” harapnya. (fin/oes)