SAMPIT – Kerusakan jalan lingkar selatan yang semakin parah membuat sopir truk memilih jalur di dalam Kota Sampit. Dampaknya, Jalan Kapten Mulyono dipadati truk. Bahkan, antrean panjang terjadi di simpang empat Jalan MT Haryono –Jalan Kapten Mulyono.
Menyikapi masalah ini, Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur akan mengatur durasi traffic light. Jalur yang padat, durasi lampu hijau akan lebih lama.
Untuk pengaturan ulang tersebut, dishub melakukan survei jumlah kendaraan yang melintas di persimpangan Jalan MT Haryono –Jalan Kapten Mulyono, Senin (14/1), mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Survei direncanakan selama lima hari.
”Dari perhitungan ini baru bisa kami lihat estimasi waktunya,” ujar Albihanor, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana pada Dinas Perhubungan Kotim.
Albihanor menuturkan, semua jenis kendaraan yang lewat dihitung. Seperti sepeda motor, mobil, pikap, truk sumbu tiga, dan truk sumbu dua.
Lebih lanjut dia mengatakan, semula persimpangan Jalan MT Haryono dan Kapten Mulyono normal. Namun karena lingkar selatan rusak parah, truk-truk itu lewat di persimpangan tersebut.
Ada 16 orang yang bertugas. Per hari delapan orang, masing-masing persimpangan di pantau oleh dua orang petugas.
Albihanor yang juga bertindak sebagai koordinator pada kegiatan tersebut mengatakan, survei tersebut untuk mengatur estimasi waktu lampu lalu lintas di empat titik persimpangan.
“Hal itulah yang salah satunya akan dikelola, terutama jalur dari arah bundaran polres menuju jembatan patah,” imbuhnya.
Dari pantauan Radar Sampit di persimpangan MT. Haryono-Kapten Mulyono, kendaraan dari arah utara menuju selatan dan sebaliknya ramai dilalui oleh truk-truk besar. Sementara dari arah barat ke timur terbilang minim. Namun dari arah timur cukup ramai. Kemacetan terjadi saat jam sibuk, yakni sekitar pukul 12.00-13.00 WIB, serta pukul 16.00 WIB. (rm-96/yit)