SAMPIT – Sekitar dua ribu warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Kotim dan Seruyan berkumpul pada saat perayaan Cap Go Meh.
“Salah satu tujuan cap go meh itu mengumpulkan kembali warga keturunan Tionghoa. Mereka itu tidak hanya ada di Sampit, tapi juga kabupaten tetangga,” ucap Ketua Perkumpulan Sosial Bakti Sampit Budiman usai Cap Go Meh di gedung Rins Ballroom Sampit, Minggu (17/2) malam.
Cap Go Meh ke 2570 tahun 2019 lebih meriah dari tahun sebelumnya. Sebab, ribuan warga keturunan Tionghoa yang hadir berasal dari Kabupaten Kotim dan Seruyan.
“Perayaan Cap Go Meh ini kami selenggarakan satu atau dua tahun sekali. Yang pastinya, melihat situasi. Karena tahun ini tahun politik, kami adakan internal. Biasanya kami mengundang gubernur,” ujar pria yang biasa disapa Koteng ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Cap Go Meh 2570 Bambang menjelaskan, 15 hari pascaperayaaan tahun baru Imlek, dilanjutkan dengan Cap Go Meh. “Pada saat Imlek ada yang merayakan ke tempat keluarga di luar Kota Sampit. Nah, setelah Cap Go Meh mereka kumpul kembali,” kata Bambang.
Pada intinya, perayaan Cap Go Meh untuk mengumpulkan dan mempersatukan kembali warga keturuan Tionghoa tidak hanya di Sampit bahkan seluruh dunia.
Perayaan Cap Go Meh yang dipusatkan di gedung Rins Ballroom Sampit itu sangat meriah. Ada beberapa atraksi yang ditampilkan, salah satunya barongsai. Tidak hanya barongsai bahkan naga liong barongsai juga turut memeriahkan.
Menariknya, anak-anak yang hadir pada perayaan tersebut ramai-ramai memberikan angpao warna merah ke mulut barongsai. Memberikan angpao ke mulut barongsai dipercaya dapat mendatangkan rezeki dan keberuntungan. (fin/yit)