SAMPIT- Kehadiran Rhoma Irama tampaknya menjadi magnet bagi warga Kotim. Meskipun cuaca kurang mendukung, ribuan warga tetap hadir dalam acara yang digelar di Stadion 29 November sampit, Jumat (22/2) malam. Tablig Akbar Kebangsaan ini digelar Anggota DPD RI Komite III Perwakilan Kalteng Muhammad Rakhman.
Berdasarkan pantauan Radar Sampit, warga memadati Stadion 29 Nopember sejak pukul 19.30 WIB. Meski lapangan sedang becek, mereka tetap semangat menunggu kehadiran Raja Dangdut. Rhoma Irama pun datang di lapangan pukul 20.45 WIB.
Muhammad Rakhman mengatakan, kegiatan Tabligh Akbar Kebangsaan ini merupakan program DPD RI Komite III yang membidangi agama.
“Kondisi Indonesia mendekati masa pemilu saat ini sudah mulai memanas, maka kami berinisiatif mengadakan tablig akbar kebangsaan,” kata Muhammad Rakhman, Jumat (22/2).
Dirinya juga berharap dengan diadakannya tablig akbar ini mampu menurunkan tensi perbedaan padangan politik. Untuk itu, dirinya juga mengudang seluruh partai politik dan calon legislatif dan seluruh SOPD pemerintah di Kabupaten Kotim.
”Yang terpenting saat ini umat Islam dapat menjaga ukhuwah islamiyah, jadi tidak perlu tegang walaupun dalam keadaan pilihan berbeda, makanya kami harap dengan adanya tablig akbar ini kami bisa meredam tensi masyarakat,” harapnya.
Rakhman mengatakan Pemilu 2019 ini terlihat berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, karena warga sebagai pemilih tidak hanya memilih calon anggota DPR dan DPRD, tetapi juga memilih calon presiden dan wakil presiden.
”Pemilu 2019 ini memang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena masyarakat memilih calon anggota DPR, DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPD, presiden dan wakil presiden,” ujarnya.
Sementara itu Rhoma Irama menyampaikan tausiah mengenai empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang 1945. Keempat pilar ini dijelaskannya satu per satu sesuai dengan termilogi Islam dan sejarah Islam serta hal yang berkaitan dengan sejarah Indonesia. Di penghujung ceramahnya, Rhoma Irama juga menyebutkan agar pemilu perlu disosialisasikan.
Rhoma mengatakan pemilu berasas langsung umum bebas rahasia jujur dan adil. Jika ini dilaksanakan oleh peserta pemilu dan masyarakat, dirinya menjamin akan menciptakan pemilu yang damai, aman, dan bermartabat itu akan terwujud.
”Seluruh bangsa Indonesia harus memegang teguh asas luber dan jurdil kalau tidak pemilu ini tidak akan terlasana dengan baik. Naudzubillahhimindzalik,” ujar Rhoma. (hgn/yit)