SAMPIT— Para petani Buah Naga di Desa Kandan Kecamatan Kota Besi, bisa dijadikan contoh bagi petani lainnya, dalam mengembangkan komoditas buah-buahan. Kini, hasil panen mereka sudah dijual sampai ke negara Malaysia.
Kepala Desa Kandan, Agus Prawito menjelaskan, luas kebun Buah Naga di wilayah itu ada sekitar 50 hektare. Bahkan satu orang petani bisa mengembangkan sekitar setengah hektare kebun buah tersebut. Menurutnya, awal pemasaran pembeli datang dari Pontianak Kalimantan Barat, yang kemudian memperluas pasar hingga ke wilayah Malaysia.
”Untuk kualitas buah terbilang bagus, bahkan sepertinya sangat potensial untuk dikembangkan. Jadi saat ini untuk warga yang memiliki tanah kosong diarahkan untuk menanam buah naga,” ujarnya,Kamis (7/3).
Ditambahkannya, jenis yang mereka tanam yakni Buah Naga Merah dan Buah Naga Putih , dengan kulit berwarna hijau.
Sebelumnya, Bupati Kotim Supian Hadi meminta agar potensi tanaman Buah Naga tersebut agar dapat dijadikan agrowisata, dan wisata edukasi untuk komoditas tersebut.
”Lakukan inovasi dengan mengembangkan agro wisatanya, sehingga tidak hanya hasil buahnya saja. Tapi pengunjung juga dapat datang untuk melihat langsung kebun buah naga ini,”imbuhnya.
Sebelumnya, Camat Kota Besi, Ninuk Muji Rahayu dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) mengusulkan Desa Kandan menjadi desa agrowisata, melihat dari banyaknya warga yang membudidayakan Buah Naga Hijau.
Menurutnya, satu kampung di UPT Desa Kandan mulai dari jalur 1 hingga jalur 7 menanam Buah Naga Hijau. Sehingga usulan agar menjadi desa agrowisata juga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Selain itu pihaknya juga berupaya menggerakkan masyarakat agar belajar mengolah Buah Naga Hijau menjadi berbagai macam inovasi, seperti membuat selai, sirup, kerupuk dan keripik.
”Kedepannya mungkin akan bekerja sama dengan UMKM kabupaten untuk dapat mengajarkan warga berbagai macam olahan dari Buah Naga. Selain itu, menggiatkan lagi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar dapat mengelola pupuk yang belakangan dikeluhkan petani,” pungkasnya.. (dc/rm-96/gus)