PANGKALAN LADA – Rumah korban smabaran petir di Desa Pangkalan Durin, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat mulai dibangung kembali. Pembangunan itu berkat bantuan swadaya warga sekitar dan juga pemerintah desa setempat.
Kepala Desa Pangkalan Durin Rusdi mengungkapkan bahwa warga dilingkungan sekitar tempat kejadian sepakat mengumpulkan sumbangan untuk membantu Suharno.
“Sementara ini bantuan dari warga sekitar, kita kumpulkan dan hari ini (kemarin) sudah dimulai proses pembangunan rumah untuk Suharno,” katanya, Selasa (12/3).
Rusdi juga menjelaskan bahwa pengajuan bantuan ke Dinas Sosial Kabupaten Kobar juga telah dilakukan, sejumlah syarat dan juga beberapa dokumen telah diserahkan. “Sudah kita ajukan juga ke Dinsos Kobar, dalam waktu dekat ini akan segera turun untuk membantu proses pembangunan rumah yang lebih baik,” terangnya.
Selain mendapat bantuan pembangunan rumah, Polsek Pangkalan Lada serahkan sembako untuk kebutuhan hidup suharno dan keluarganya selama beberapa hari kedepan. “Kita anjang sana sekaligus menyerahkan bantyuan sembako, musibah itu tidka dapat diduga. Kita juga turut prihatin atas kejadian tersebut,” ungkap Iptu Waris Waluyo, Kapolsek Pangkalan Lada.
Seperti diketahui bahwa satu rumah di Desa Pangkalan Durin, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat ludes terbakar. Sambaran petir diduga menjadi pemicu luluh lantaknya rumah berkonstruksi kayu di RT 10 tersebut. Taka da barang yang bisa diselamatkan, bangunan dan seluruh isinya lebur menjadi abu.
Nurudin, salah seorang warga setempat mengatakan, pada saat kejadian pemilik sedang tidak berada di rumah. Menurut informasi dilapangan, pada saat itu Suharno sang pemilik rumah sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya. Sedangkan istrinya pergi untuk menghadiri pengajian.
”Katanya menurut cerita Pak Suharno, sebelum berangkat mengaji istrinya meninggalkan ponsel dengan niatan agar anaknya tidak keluyuran. Tapi oleh Pak Suharno anaknya justru disuruh main sama teman-temannya. Kemudian ponsel itu diletakkan di atas kasur dan ditinggal mencari rumput. Diduga pada saat itulah ada petir menyambar rumah,” ungkapnya menirukan cerita korban, Senin (11/3).
Belum diketahui persis apakah petir itu menyambar ponsel korban atau menyambar kabel listrik di rumah tersebut. Tetapi kebakaran berlangsung setelah ada bunyi petir menggelegar ditengah hujan rintik-rintik. Beruntung pada saat kejadian penghuni rumah tidak berada di dalam. (sla)