KOTAWARINGIN LAMA – Kembali naiknya debit air Sungai Lamandau dalam dua hari terakhir ini mulai berimbas pada jalan penghubung Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama. Meski belum memuttus arus lalu lintas, keberadaan air yang merendam jalan tersebut membuat para pengguna jalan harus hati-hati. Selain licin, tak jarang sejumlah kendaraan jenis sepeda motor mogok saat melintasi genangan air sedalam 30 centimeter sampai 50 centimeter itu.
”Jalannya banjir lagi, sekitar 100 meter sebelum jembatan layang dari arah Kolam atau tepatnya di bekas basecamp PT. Waskita Karya, kontraktor jembatan layang Masorayan,” ucap Ribut, warga Pangkalan Bun yang bepergian ke Kolam kemarin. Pada Selasa (26/1) sore, air belum merendam titik itu.
Ketua RT 3 Juharan dan Ketua RT 1 Kotawaringin Hilir (Kohil) Gusti Juhriansyah terlibat menanggulangi kerusakan jalan Pangkalan Bun-Kolam di wilayahnya, karena air kembali mengenangi jalan sejak Rabu (27/1).
”Hari ini ada tambahan sekitar 3-4 centimeter, sehingga titian kayu yang kami buat bawahnya mulai berair. Tetapi untuk arus lalu lintas masih normal dan untuk roda dua sebagiannya kembali mengunakan jasa getek,” ucap Juhran yang diamini Gusti Juhriansyah.
Sehari sebelumnya, Bambang Suherman anggota DPRD Kobar mengaku sudah menyampaikan aspirasi warga agar jalan tersebut segera diperbaiki. ”Dinas PU Kobar sudah merespon dan mereka sudah memantau jalan itu tetapi karena masih musim hujan perbaikan belum bisa dilaksanakan,” ungkap Bambang.
Selanjutnya Sekretaris Komisi C DPRD Kobar ini mengutip pernyataan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat Juni Gultom bahwa Dinas PU telah meminta PT. Waskita Karya untuk menggarap perbaikan jalan yang rusak pascabanjir.
”Sebelumnya sudah mau digarap tetapi begitu dicek ke lapangan keadaannya belum memungkinkan untuk perbaikan terpaksa menunggu cuaca panas,” tutur Bambang mengutip pernyataan Juni Gultom. (gst/yit)