PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Perkebunan Kalteng menyambut positif kenaikan harga sawit di Bumi Tambun Bungai. Kenaikan tersebut cukup signifikan dari harga sebelumnya.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang mengatakan, kenaikan harga sawit membuat petani bergairah dalam mengelola perkebunan.
”Cukup tinggi angka kenaikannya. Awal harganya hanya berkisar Rp 600 saja, sekarang berkisar Rp 1.400 hingga Rp 1.500 per kilonya. Kenaikan ini cukup tinggi dari harga semula," ucapnya, kemarin.
Kenaikan harga sawit tersebut, berdampak pada perekonomian masyarakat, khususnya petani sawit. Sebab, petani sawit sudah tidak kebingungan untuk menjual hasil panen dan harga juga sudah lumayan menguntungkan.
”Selama ini petani sawit kebingunan menjual sawit karena harganya anjlok. Nah, dengan kenaikan ini, sawit kembali menggeliat ke arah positif," ujarnya.
Sebelumnya, lanjutnya, harga sawit anjlok dan menyebabkan petani memgalami kerugian. Harga jauh turun akibat kampanye hitam anti sawit. Kampanye tersebut akhirnya berhasil mendorong pasar Eropa menghentikan minyak kelapa sawit.
”Kami bersyukur harga sawit mengalami kenaikan dan kami berharap ini dapat terus meningkat dan minimal dipertahankan," pungkasnya. (arj/ign)
HUMAS PEMPROV KALTENG FOR RADAR SAMPIT
KUNKER: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menggendong seorang anak saat kunjungan kerja, beberapa waktu lalu.