PALANGKA RAYA – Nyawa Yusri Hanafi (31) warga Jalan Temanggung Tilung melayang percuma dengan tragis dan menyakitkan. Malaikat maut mencabut nyawanya buruh bangunan itu usai menabrak beton di Jembatan Kuning, Jalan Sisingamangaraja, Sabtu (6/4) kemarin.
Diduga insiden kecelakaan tunggal berujung kematian menghampiri itu, saat Yusri mengendarai motor dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan helm. Selain itu ia diduga kuat dalam pengaruh minuman beralkohol. ”Pembalap” tanggung ini tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit, dan kasus lakalantas tersebut sudah ditangani Sat Lantas Polres Palangkaraya.
Barang bukti berupa sepeda motor Revo dengan nomor polisi KH 6736 TR sudah diamankan di Mapolres. Dan dari informasi dihimpun, ketika peristiwa terjadi korban laka tunggal ini sempat hilang kendali, hingga menabrak beton jembatan dan terpental sejauh belasan meter sampai akhirnya kehilangan nyawa.
Kasat Lantas Polres Palangka Raya AKP Anang Hardyanto melalui Kanit Laka Aiptu Tri menyebutkan, lakalantas ini merupakan kecelakaan tunggal dan diduga almarhum mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, serta diduga dalam pengaruh alkohol.
”Data di lapangan kecelakaan tunggal di Jalan Sisingamangaraja Kota Palangka Raya, tepatnya arah ke Jalan RTA Milono. Saat evakuasi memang tercium bau alkohol dari nafasnya karena pengaruh miras, hingga menabrak beton Jembatan Kuning,”terangnya, kemarin.
Tri menerangkan, kecelakaan tunggal tersebut bermula saat Yusri mengendarai sepeda motor revo melaju dari arah Jalan G Obos menuju Jalan RTA Milono. Yakni melintasi Jalan Sisingamangaraja.
Kemudian, saat sampai di Jembatan Kuning diduga motor korban hilang keseimbangan hingga langsung menabrak jembatan tersebut. Dirinya pun terpental dari sepeda motor hingga kepalanya membentur beton jembatan. Korban ini sempat dievakuasi, tetapi nyawanya tak berhasil ditolong dan mengalami pendarahan hebat di bagian kepala.
”Korban dari arah G Obos ke arah RTA Milono dan sempat terpental hingga membentur jembatan. Evakuasi ke PKU Muhammadiyah. Namun korban meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit. Untuk sepeda motor korban saat ini sudah kami amankan," terang Tri.
Ditambahkan Tri, hasil pemeriksaan, selain berkendara dalam kondisi dipengaruhi miras, ternyata korban tidak menggunakan helm hingga bagian kepala terbentur dan berakibat pendarahan. ”Bagian kepala paling parah dan anggota kami tidak menemukan adanya helm saat di TKP. Tapi ini semua masih terus dalam pendalaman,” tukasnya.
Dikatakannya pula, peristiwa ini diharapkan agar menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat, agar mengutamakan keselamatan bersama, dan tidak mengendarai motor dalam pengaruh miras, mengantuk. Serta patuhi aturan berlalu lintas. (daq/gus)