SAMPIT-Sebanyak 44 pasien dari keluarga miskin (gakin) yang menderita katarak mendapat bantuan operasi katarak gratis dari sejumlah dokter di RSUD dr Murjani Sampit, Kamis (25/4) lalu. Bakti sosial (baksos) ini diprakarsai oleh Gubernur kalimantan Tengah Sugianto Sabran, sekaligus dalam rangkaian HUT Provinsi Kalimantan Tengah yang ke 62.
Kalimantan Tengah sendiri menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia ini yang rutin dalam setiap tahunnya mengadakan bakti sosial (baksos) berupa operasi katarak.
”Beberapa kali ganti gubernur program tersebut tetap berlangsung. Baksos ini kurang lebih sudah berjalan selama puluhan tahun” ujar dr Yulia Noviani, selaku Kasi Pelayanan Medik RSUD dr Murjani kepada Radar Sampit, Sabtu (27/4).
Ditambahkannya, Pemkab Kotim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalteng bekerja sama dengan PERDAMI (Persatuan Dokter Mata Indonesia) mengadakan operasi katarak. Yuli menuturkan baksos ini bertujuan membantu masyarakat tidak mampu dan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sebab menurutnya orang yang menderita katarak tidak bisa banyak beraktivitas sementara masih dalam usia produktif.
Sementara itu menurut Yuli, rundown kegiatan mulai dari tanggal 22- 27 April, hanya saja tanggal 22 itu adalah tanggal kedatangan tim medis dari pusat ke provinsi sebanyak tujuh orang. Mereka terdiri dari, dua orang dokter PERDAMI, tiga orang asisiten dokter, dan dua orang tekhnisinya. Sselebihnya adalah dari Palangka Raya jumlah total 12 orang tim medis. Kemudian tanggal 23 April proses screening atau pengkajian untuk menyeleksi pasien.
Pasien-pasien itu sebelum tim ini datang, juga sudah didata di puskesmas masing-masing. Selain itu dari jauh-jauh hari itu sudah diinformasikan bahwa akan diadakan operasi katarak, sehingga puskesmas diminta untuk mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar yang mau mengikuti kegiatan sosial ini.
Dikatakan pula, pasien yang melakukan operasi difasilitasi oleh pihak puskesmas masing-masing yang menyediakan mobil untuk mengantarkan pasien ke RSUD dr Murjani.
Yuli melanjutkan, wilayah lainnya yang menggelar operasi katarak gratis, selain di Sampit adalah Kabupaten Lamandau, yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 2019. DI sana ada sebanyak 48 pasien tidak mampu yang mengikuti kegiatan ini ”Untuk di Sampit sendiri tanggal 25 operasi, tanggal 26 follow up untuk kemudian kontrol lagi setelah operasi dengan dokter kami,” tambahnya.
Pelayanan operasi katarak gratis bagi masyarakat tidak mampu di Kotim ini tidak ada batasan umur, bahkan ada pasien muda yakni usia 5 tahun yang menderita katarak pada mata sebelah kanan sejak usia 3 tahun. Pasien ini berasal dari Kecamatan Telawang, berjenis kelamin perempuan, dan diduga terkena katarak disebabkan demam, atau infeksi.Operasi katarak berlangsung kurang lebih sekitra 15 - 30 menit, dengan satu dokter menangani dua orang pasien.
”Jadi operasi ini sangat membantu, terlebih untuk anak kecil yang masa depannya masih cerah” tandas Yuli. (rm-96/gus/soc)