NANGA BULIK – Ratusan masyarakat di 16 desa yang ada di Kabupaten Lamandau terdampak banjir yang terjadi sejak 28 April lalu.
Data yang dihimpun BPBD Lamandau sampai dengan 30 April kemarin ada sekitar 757 kepala keluarga terdampak banjir. Sebanyak 454 rumah diantaranya telah terendam banjir, sedangkan 375 lainnya masih belum terendam.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun 9 kepala keluarga sudah mengungsi. Selain itu 6 sekolah, 4 faskes, 14 balai desa, 22 titik jalan, 6 jembatan, dan 3 tempat ibadah juga ikut terendam.
“Kondisi kesehatan korban banjir umumnya masih normal, namun Dinkes Lamandau telah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, serta pemberian vitamin, dan makanan tambahan,” ungkap kepala pelaksana BPBD, Tiryan Kuderon, Kamis (2/5).
Walaupun banjir kali ini cukup luas namun menurutnya ini masih bukan yang terbesar. Banjir yang terbesar pernah terjadi pada tahun 2006, 2012, dan 2017 lalu.
“Penyebabnya intensitas hujan sedang sampai lebat dengan durasi lebih dari 4 jam, serta hujan turun terjadi hampir setiap sore hari,” jelasnya.
Sebagai langkah jangka pendek pencegahan banjir, untuk banjir darat Pemkab Lamandau telah berupaya menjaga kelancaran kebersihan drainase, dan warga diimbau untuk tidak menutup seluruh halaman rumah dengan semen agar ada daerah respan.
“Untuk banjir yang berasal luapan sungai kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membangun rumah atau pemukiman penduduk pada daerah yang masuk rawan banjir seperti pada dataran rendah maupun bantaran sungai. Serta menjaga alam sekitar tetap asri, menanam lahan/halaman dengan pohon,” tambahnya.
Sementara itu, bantuan pangan untuk para korban banjir telah dikirimkan ke sejumlah pos penanganan. Tim 1 melakukan penyaluran logistik ke Desa Bunut untuk 6, Sei Mentawa 50 kepala keluarga, dan Nanga Belantikan 47 kepala keluarga melalui jalur sungai menggunakan speedboat Tagana. Kemudian Tim 2 melakukan penyaluran logistik ke Desa Sekoban untuk 52 kepala keluarga. Dan Tim 3 patroli dalam kota update data warga terdampak, penanganan evakuasi warga.
Terpisah, Bupati Lamandau H Hendra Lesmana juga mengimbau warga agar selalu waspada dan menjaga kesehatan. Jangan lengah menjaga anak yang bermain saat banjir. Selalu menjaga kebersihan lingkungan, dan berhati-hati terhadap aliran listrik di rumah saat banjir.
Pantauan koran ini, salah satu titik jalan di dalam kota yang tergenang banjir memang tampak jadi kolam renang dadakan bagi anak-anak sekitar. Tidak sedikit pula warga kota yang memanfaatkannya untuk mencuci mobil di tengah jalan yang terendam hampir setengah meter tersebut. (mex/sla)