SAMPIT – Aksi pencurian di hari pertama Ramadan meresahkan warga. Korbannya H Saleh, seorang pedagang di Jalan H Ahmad Sampit. Maling yang menguras harta di rumahnya beraksi siang hari, saat rumah sedang kosong.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta. Barang elektronik serta perhiasan emas berhasil di bawa kabur.
Kepada Radar Sampit, Kiki (27), mengatakan, kasus pencurian terjadi saat rumah milik Saleh kosong. Pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu beraksi kemarin (6/5).
Kiki merupakan menantu di keluarga tersebut. Dia yang pertama kali mengetahui rumah mereka kemalingan. Saat pulang kerja sekitar pukul 16.00 WIB, Kiki mendapati seisi rumahnya berantakan.
Perempuan itu langsung mengecek kamar satu per satu. Hasilnya, isi lemari di tiga kamar berhamburan, termasuk kamarnya. Emas milik keluarga raib digasak maling.
”Kasusnya sudah kami laporkan ke polisi dan polisi juga sudah foto kondisi rumah,” kata pria yang berprofesi sebagai pegawai bank ini, Senin (6/5).
Kiki menuturkan, sebelum kejadian, istrinya, Nita, hanya seorang diri di rumah tersebut. Sekitar pukul 12.00, istrinya lalu meninggalkan rumah dan pergi ke toko pakaian milik keluarga di Jalan S Parman.
Kiki menduga pelaku naik dengan cara memanjat masuk melalui lantai dua rumahnya. Sebab, tidak terdapat kerusakan pada pintu utama. Saat Kiki datang, pintu utama masih dalam kondisi terkunci. Hanya saja, kondisi pintu di lantai dua rumah tersebut didapati sudah rusak.
”Sepertinya pelakunya lebih dari tiga. Mereka masuk lewat pintu di lantai dua. Di belakang rumah kan tanah kosong,” jelasnya.
Dengan keadaan rumah yang tak berpenghuni serta pintu kamar yang tak terkunci, membuat para pelaku leluasa menggasak barang-barang milik korban. Keberadaan tanah kosong di belakang rumah tersebut kian memudahkan pelaku mengambil dua unit televisi.
”Sepertinya maling mau ambil tiga TV, tapi yang satu ditinggal di lantai dua. Hanya dua saja yang berhasil dibawa,” kata Kiki seraya menambahkan, sehari-hari rumahnya memang kosong sekitar pukul 13.00 – 16.00.
Selain televisi, dompet Kiki, jam tangan, serta emas bernilai ratusan juta yang disimpan di kamar Wati, istri Saleh, ikut raib. ”Itu yang nampak, belum lagi yang lain,” cetusnya.
Kiki mengatakan, dia akan meminta rekaman CCTV milik tetangga yang tak jauh dari rumahnya. Kiki berharap pelaku cepat ditemukan. ”Biar korban cukup kami saja. Untuk warga agar waspada saja ke depannya,” ujarnya.
Sementara itu, Wati (44), mengaku mengetahui kejadian dari menantunya Kiki. Saat itu dia masih berada di toko. Kiki menelepon dan menanyakan kepadanya mengenai kondisi rumah yang berantakan.
Wati menduga pelaku membongkar rumahnya dengan tujuan mencari uang tunai. Sebab, hampir semua lemari kamar dan lemari di ruang tengah diobrak-abrik pelaku.
”Kalung saya 50 gram, gelang keroncong, gelang tangan, cincin emas, gelang kaki punya anak saya juga di situ jadi satu. Televisi saya sempat dibawa, tapi tidak hilang. Ada di lantai atas,” ujar Wati yang menyebut cincin kawin miliknya dan suami pun hilang.
Saleh menambahkan, Nita sempat meminta dijemput. Dia juga menduga maling tersebut mengincar uang tunai di rumahnya. ”Uang kan sering saya kantongi terus,” ujarnya.
Sementara itu, menurut keterangan tetangga yang berlokasi tepat di depan rumah korban, tidak ada ataupun aktivitas mencurigakan dari dalam rumah tersebut. Terlebih kondisi Jalan H Ahmad yang ramai setiap hari.
”Memang seperti itu rumahnya, seperti tidak ada penghuni. Setiap pagi kan orangnya keluar. Nanti jam 9 malam baru pulang,” kata salah seorang tetangganya. (yn/ign)