SAMPIT – Seorang remaja di Kota Sampit kedapatan membawa azimat atau jimat saat digeledah aparat dalam razia di kompleks ikon kota, Sabtu (30/1) malam. Jimat itu ditemukan dari dalam dompet remaja tersebut. Akan tetapi, karena bukan senjata tajam atau barang berbahaya lainnya lainnya, remaja itu dilepas dan diminta membuang azimatnya.
”Pengamanan rutin ini perlu dilakukan agar pengunjung kompleks ikon kota merasa aman, serta pelaku kejahatan yang tadinya berniat melakukan tindakan merugikan tidak berani,” ucap Kapolsek Kawasan Pelabuhan Mentaya (KPM) AKP Mahmud.
Selain remaja itu, polisi juga memeriksa sejumlah pengunjung, namun tidak ditemukan barang-barang yang ditarget polisi dalam razia. Polisi melakukan razia di kawasan itu karena merupakan pusat keramaian kota, terutama saat akhir pekan. Hal itu dinilai rawan sekali dijadikan tempat kumpul yang berujung kegiatan negatif oleh oknum remaja. Kondisi demikian berdampak buruk terhadap pengunjung tempat wisata di pinggir Sungai Mentaya itu.
Polisi mengingatkan agar seluruh pengunjung mempunyai rasa memiliki terhadap kompleks ikon daerah itu. Hal tersebut agar fasilitas tidak rusak dan tetap bagus serta layak menjadi tempat wisata.
Mahmud tidak menghendaki kompleks ikon kota patung jelawat yang semestinya diperuntukkan sebagai tempat wisata dan bersantai, malah dijadikan tempat maksiat bagi sebagian orang. Sebab, beberapa waktu lalu pihaknya banyak menemukan bungkus obat Zenith yang berserakan di kawasan itu.
Sejak awal diresmikan, tempat wisata buatan yang dibangun Pemkab Kotim dengan dana miliaran rupiah ini memang tak pernah sepi pengunjung. Hampir sepanjang hari selalu saja ada pengunjung yang singgah untuk bersantai dan menikmati pemandangan tepi Sungai Mentaya.
Akan tetapi, masih ada orang yang menggunakan tempat ini sebagai tempat berbuat maksiat, seperti menenggak pil koplo dan minum minuman keras. Tak hanya itu, fasilitas tempat bersantai di bawah balkon kompleks itu juga rawan digunakan sebagai tempat mesum. Tak jarang muda-mudi sering nongkrong berduaan karena lokasinya agak tertutup. (oes/ign)