SAMPIT – Yosefa Kristania Larasati kembali menunjukkan capaian prestasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Provinsi Kalimantan Tengah. Murid SD Swasta Wijaya Kusuma Kecamatan Parenggean yang berada di bawah naungan PT Uni Primacom ini meraih juara 1 OSN matapelajara IPA. Dia berhak melaju ke tingkat nasional mewakili Kalteng.
Untuk melaju ke tingkat nasional, perlu tahapan panjang yang dilalui Yosefa. Dia lebih dulu mengikuti OSN mata pelajaran IPA tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur. Setelah dinyatakan juara 1, Yosefa melaju ke event serupa di tingkat provinsi. Hasilnya, Yosefa kembali juara 1 di level provinsi.
Di bawah guru pembimbing Ratri Astuti, Yosefa akan berkompetisi dengan 136 siswa dari seluruh Indonesia. Dari Kalteng, hanya empat murid yang melaju ke tingkat nasional. Satu dari Kotawaringin Timur, satu dari Pulang Pisau, dan dua murid dari Palangka Raya.
Ratri Astuti mengatakan, OSN sebagai wahana kompetisi dalam bidang matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bagi peserta didik. Event ini sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam menumbuhkembangkan budaya belajar, kreatifitas, dan motivasi berprestasi. Kompetisi ini dirancang sebagai kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi ilai-nilai sportivitas.
Dirinya bersyukur salah satu satu murid SD Swasta Wijaya Kusuma berhasil melaju ke level nasional. Selain Yosefa, SDS Wijaya Kusuma juga mengirimkan Cindy Aika Putri dalam OSN IPA tingkat provinsi dan Alfanio Yaheskiel Purba pada OSN Matematika di tingkat provinsi. Namun kedua tidak lolos ke level nasional.
”Dari tiga murid yang mengikuti OSN di tingkat provinsi, hanya Yosefa yang juara,” kata Ratri.
Capaian ini mengulangi prestasi SDS Wijaya Kusuma dalam OSN pelajaran IPA tahun 2018. Saat itu, Aldo Gunawan juga mewakili Kalteng ke tingkat nasional.
Sementara itu GM PT Uni Primacom Ir H Mulyadi bersyukur atas prestasi yang telah dicapai oleh Yosefa Kristania Larasati di tingkat provinsi. Dia berharap Yosefa berhasil di tingkat nasional. ”Kami juga mengucapkan terima kasih pada guru penbimbing yang telah berusaha maksimal untuk kesuksesan anak tersebut, tidak lupa peran serta orang tua dan pihak yayasan yang telah memberikan dukungan untuk kelancaran mengikuti OSN tersebut,” kata Mulyadi.
Secara terpisah, Ketua Yayasan Pendidikan Wijaya Kusuma Junta Marhaendra mengatakan, membuat anak-anak yang memiliki hasrat belajar yang tinggi bukanlah hal mudah. Orang tua, sekolah, dan lain lain ingin prestasi anak stabil.
”Keinginan agar prestasi stabil bisa menyesatkan. Ada baiknya dalam mendidik mementingkan proses, bukan mementingkan hasil semata. Kebersamaan orang tua dan guru dalam mendidik, memungkinkan lingkungan yang berprestasi. Memacu prestasi, bukan menyetel anak pada mode "racing." Tetapi lebih pada membuka semua potensi dan kegembiraan belajar di rumah dan sekolah,” kata Junta. (yit)