SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Sabtu, 01 Juni 2019 09:55
Tiga Vihara di Kotim Gelar Dharmasanti Waisak 2563 BE
KOMPAK: Panitia pelaksana bersama dengan tamu undangan yang hadir dalam acara Dharmasanti Waisak 2563 BE, Kamis (30/5) di Gedung Serbaguna Sampit.(YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT-Dalam rangka perayaan hari Tri Suci Waisak 2563 Buddhist Era, umat Buddha Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar acara syukuran dan pentas seni budaya Buddhis yang bertajuk Dharmasanti Waisak 2563 Tahun Buddhis 2019, di Gedung Serba Guna Sampit, Kamis (30/5).  Acara ini bertema "Menghormati Budaya Keberagaman Untuk Persatuan Indonesia Sebagai Wujud Pengamalan Buddha Dharma.

Acara ini terselenggara atas kerja sama vihara-vihara dan  tiga majelis yaitu Majelis Mapanbumi, Majelis Maghabudi dan Majelis Budhayana Indonesia yang ada di Kabupaten   Kotim.

Hadir dalam acara ini, Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ketua Permabudhi Kalteng, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotim, DPD Majelis Agama Buddha Teravadha (Magabudhi), DPD Majelis Buddha Maitreya Indonesia ( Mapanbumi), DPD Majelis Buddhayana Indonesia ( MBI), Ketua FKUB Kotim, Ketua Perkumpulan Sosial Bakti, Ketua Vihara Karuna Maitreya, Ketua Vihara Dharma Mula, Ketua Vihara Avalokitesvara Sampit dan seluruh umat Buddha Se Kotim.

Ketua panitia pelaksana sekaligus Ketua Majelis Buddayana Indonesia (MBI)  Kalteng Bambang Siswanto, mengatakan acara Dharmasanti Waisak bertujuan untuk meningkatan kerukunan dan kebersamaan umat Buddha yang ada di Sampit.

Disebutkannya, Waisak adalah salah satu Hari Raya umat Buddha dalam memperingati tiga  peristiwa penting yang berhubungan dengan Guru Agung Buddha Gotama.

”Yang pertama peristiwa lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M., kedua Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M., serta yang ketiga adalah peristiwa dimana Buddha Gautama Parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M,” paparnya.

Acara Dharmasanti Waisak juga dimeriahkan dengan berbagai pentas seni dan budaya dari bapak,ibu muda/mudi serta anak-anak dari Vihara Darmamula, Vihara Karuna Maitreya, dan Vihara Avalokitesvara sampit.

”Semoga acara Dharmasanti Waisak dapat berlanjut setiap tahunnya dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah” harapnya.

Bambang berharap,  melalui momen Dharmasanti Waisak 2563 BE ini, maka dapat meningkatkan jalinan silahturahmi  dan kerukunan hidup umat beragama. (yn/gus)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers