MUARA TEWEH – Pengrusakan terhadap fasilitas umum yang diduga dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab kembali terjadi di kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Batara).
Kali ini pengrusakan terjadi pada tulisan monumen Patung Panglima Batur, yang membuat keindahan salah satu ikon Kota Muara Teweh tersebut menjadi rusak.
Hal ini pun sontak jadi sorotan sejumlah pihak, salah satunya adalah Camat Gunung Timang Syahmiludin Surapati yang menilai tindakan merusak tersebut sangat keterlaluan.
Menurutnya, akibat tangan jahil itu merusak keindahan taman yang selama ini mempercantik Kota Muara Teweh.
“Saya mengajak masyarakat, untuk sama-sama menjaga dan merawat, bahkan tingkatkan lagi wajah keindahan dan kebersihan kota, agar kami yang tinggal disini merasa nyaman dan bangga,” kata Surapati.
Sementara itu, salah seorang warga melalui akun facebook-nya memberikan komentar keras atas tindakan oknum tidak bertanggung jawab tersebut. Dia mengharapkan, apabila pelaku dari pengrusakan ini berhasil ditemukan, agar diproses benar-benar seusai peraturan yang berlaku.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Barito Utara (Batara) Fery Kusmiadi juga menyayangkan, akibat dari perbuatan orang tak bertanggungjawab tersebut merusak fasilitas umum yang dibangun oleh pemerintah.
Menurutnya, tulisan nama monumen dan Patung Panglima Batur tersebut dibuat untuk mengenang jasa perjuangan Panglima Batur, putra Barito dan sekaligus sebagai ikon kota Muara Teweh yang letaknya persis di tengah kota.
"Sebagai masyarakat yang baik harusnya dapat memelihara dan menjaga pembangunan yang sudah dilaksanakan, terlebih bangunan itu bernilai sejarah," katanya.
Kabid Tata Kota Dinas PUPTR, Simamoratu Rahman menambahkan, bahwa perbuatan pengrusakan terhadap tulisan Panglima Batur ini telah pihaknya laporkan ke pihak aparat penegak hukum.
"Kami sudah laporkan ini ke pihak yang berwajib," ujarnya singkat.(viv/fm)