SAMPIT - Perekrutan pegawai kontrak Kotawaringin Timur beberapa waktu belakangan ini menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, perekrutan yang dilakukan oleh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dinilai rawan penyuapan dan tidak tranparan.
”Dikhawatirkan, jika tidak ada pengumuman dan tiba-tiba ada perekrutan pegawai kontrak, rawan sekali ’permainan’ dari SKPD yang merekrut. Biasanya sistem seleksinya juga sering tak transparan,” kata Fitriannor, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (4/1).
Diakui Fitri, dirinya pernah mengikuti tes di salah satu SKPD. Namun hasil tidak tranparan, ini dibuktikan dengan peserta yang lolos seleksi justru yang nilainya lebih rendah dari yang tidak lolos. (oes)
Berita selengkapnya baca Radar Sampit edisi cetak, Jumat (5 Februari 2016)