SAMPIT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi peringatan dini gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia. Peringatan tersebut berlaku untuk tanggal 9 - 12 Juli 2019.
Kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit Nur Setiawan menjelaskan, adanya pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari tenggara - barat daya dengan kecepatan 4 - 20 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 4 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Bengkulu - Enggano, Perairan barat Lampung, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa Barat dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang si sekitar wilayah tersebut.
Nur Setiawan mengatakan, sudah sejak seminggu terakhir ini angin di perairan selatan Kalimantan dengan kecepatan hingga 25 knot. Kondisi ini dapat meningkatkan tinggi gelombang hingga 2 meter. Bahkan ketinggian gelombang laut sempat mencapai 2,5 meter pada 8 Juli.
”Untuk beberapa hari ke depan gelombang laut masih cukup tinggi," ucapnya.
BMKG juga memberikan saran aktivitas pelayaran untuk memperhatikan risiko keselamatan. Masyarakat yang tinggal di pesisir agar selalu waspada.
Terpisah, Kepala Desa Ujung Pandaran Aswinnur menuturkan obyek wisata pantai Ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur diterjang gelombang tinggi pada Senin (8/7). Akibatnya, pantai mengalami abrasi parah. Hantaman gelombang tinggi menyebabkan bergesernya bibir pantai hampir mendekati gerbang masuk Pantai Ujung Pandaran. Tanggul pemecah ombak yang dibangun pemerintah di kawasan pantai tak mampu menahan hantaman gelombang.
Meski ombak besar, kunjungan wisata masih cukup banyak. Pengunjung diberikan peringatan agar tidak berenang saat gelombang tinggi seperti saat ini. (yn/yit)