SAMPIT - Pengembangan kawasan pariwisata di Pantai Ujung Pandaran belum dibuka. Proyek yang menelan menelan dana sekitar Rp 40 miliar dengan sistem multiyears (2018-2020) tampak gersang.
Pantauan Radar Sampit, kawasan wisata milik Pemkab Kotim ini tepat berada di simpang tiga Ujung Pandaran. Pintu gerbang di pinggir jalan masih ditutup seng. Sedangkan pintu menuju bibir pantai masih ditutup pagar kayu.
Ada sejumlah pohon yang ditanam, namun belum tampak rindang. Beberapa diantaranya justru layu. Di dalam lokasi wisata ini juga ada pula beberapa bangunan rumah berkonstruksi beton dan satu bangunan berkonstruksi kayu.
Di dekat pantai juga terdapat gazebo. Gazebo ini cukup tinggi dari bibir pantai. Untuk menikmati pasir pantai, pengunjung harus menuruni puluhan anak tangga.
Konsep kawasan wisata milik Pemkab Kotim ini jauh beda dengan kawasan wisata Ujung Pandaran yang dikelola pihak swasta. Camp Kobes, misalnya, yang menerapkan konsep alami. Semua bangunan serba kayu dan menyatu dengan hamparan pasir pantai.
Masih pantauan Radar Sampit, Camp Kobes tampak ramai saat Sabtu dan Minggu. Pengunjungnya tidak hanya dari Sampit, tapi juga dari Palangka Raya hingga Pulang Pisau. Banyak pelancong menginap saat malam Minggu. Sedangkan malam Senin sudah mulai sunyi.
Para pelancong di Camp Kobes yang dibincangi Radar Sampit merasa penasaran dengan proyek milik Pemkab Kotim. Mereka berharap kawasan milik pemkab segera dilakukan penghijauan agar lebih asri.
”Kalau panas, mana ada orang singgah di situ,” kata Ningsih yang menginap di Ujung Pandaran, Minggu malam.(yit)