SAMPIT-Libur akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk melepaskan penat bersama keluarga atau teman-teman. Kegiatan seru di Taman Kota Sampit yang kembali dihidupkan mulai Minggu lalu (7/7) , yakni Car Free Day (CFD) memberikan pilihan bagi masyarakat untuk berolah raga dan berekreasi.
Kegiatan setiap minggu di kawasan Taman Kota Sampit yang digelar sejak pukul 05.00-08.00WIB itu, juga dimeriahkan oleh kegiatan Senam Sehat yang digelar Surat Kabar Harian (SKH) Radar Sampit berkerja sama dengan BFI Cabang Sampit. Kegiatan sehat ini kerap diikuti ratusan warga yang ingin menjaga kebugaran dan kesehatan.
Mengenai keberadaan CFD setiap hari Minggu di Taman Kota Sampit, Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur (Kotim) Fadlian Noor melalui Kabid Sarana dan Prasarana Rino Mulya menuturkan, adanya kawasan CFD sangat perlu untuk masyarakat yang beraktivitas sehari-hari, baik bekerja dan lain sebagainya. CFD bisa menjadi lokasi untuk menyegarkan kembali otak dan pikiran, karena kawasannya dibebaskan dari lalu lalang kendaraan bermesin.
Rino melanjutkan, walau sederhana, adanya CFD juga bisa mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor, dan dapat meningkatnya kualitas udara, sehingga aktivitas fisik manusia bisa ditingkatkan.
"Masyarakat bisa sambil berwisata di CFD. Selain itu kawasan bebas kendaraan ternyata masih bisa dinikmati di tengah kota, tanpa takut kendaraan lalu lalang,” ungkapnya kepada Radar Sampit Jumat (12/7).
Dikatakannya pula, langkah kecil ini harus selalu didukung serta dipromosikan, karena bisa membuktikan bersama-sama bentuk rasa peduli untuk bumi melalui CFD ini.
"Kita juga bisa berinteraksi dengan banyak komunitas-komunitas. Dan beberapa masyarakat menjadikan hari bebas kendaraan ini sebagai sarana sosialisasi, namun tidak untuk berjualan. Sebab dikhawatirkan sampah plastik bekas makanan dan minuman berserakan. Kalau banyak yang jualan kayak pasar jadinya,” imbuh Rino.
Ditegaskannya, saat penerapan CFS hari Minggu pagi, tentunya ada pengalihan rute kendaraan bermotor, agar tidak masuk area sekitar taman kota.
”Misalnya yang dari Jalan S Parman mau ke pelabuhan harus lewat Jalan A Yani atau Kalau dari Jalan Pemuda juga diarahkan lewat Jalan A Yani,” tegasnya.
Namun demikian, pihaknya tetap mempertimbangkan waktu bagi masyarakat yang ingin beribadah minggu atau pun aktivitas ke pasar. "Makanya waktunya hanya sampai jam 8 pagi saja, kasihan masyarakat yang ingin belanja atau ibadah" tandas Rino.
Menurutnya, kawasan CFD di Taman Kota Sampit rencananya berlangsung terus menerus, karena merupakan tempat yang paling strategis di Kota Sampit. Rino menambahkan, tidak menutup kemungkinan jika melihat antusias masyarakat di CFD, ke depan akan muncul gagasan penyediaan alat olah raga di kawasan Taman Kota Sampit. (yn/gus)