SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Rabu, 24 Juli 2019 11:44
Pemerintah Diminta Meninjau Ulang Larangan Ekspor Rotan
DATANGI PEKERJA: Bupati Kotim Supian Hadi menyambangi para pekerja rotan di Kotim. Dia meminta pemerintah meninjau ulang larangan ekspor rotan.(DESI WULANDARI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 35 Tahun 2011 terkait larangan ekspor rotan ke luar negeri, berdampak pada petani dan pekerja rotan. Harga rotan semakin anjlok, karena pemenuhan kebutuhan rotan dalam negeri tidak banyak dan sifatnya hanya musiman.

Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, seharusnya pemerintah pusat meninjau ulang larangan tersebut. Sebab, saat ini produksi rotan di Indonesia cukup melimpah. Apabila hanya memenuhi kebutuhan rotan dalam negeri akan sangat berlebihan. Kondisi itu membuat harga rotan tidak bisa naik, sehingga petani dan pekerja rotan sangat kesulitan.

”Kotim merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Kalteng. Banyak masyarakat bergantung dari rotan. Dengan adanya larangan ekspor membuat harga rotan selalu rendah," kata Supian.

Saat ini, harga rotan di tingkat petani hanya Rp 260 ribu per kwintalnya. Artinya, per satu kilogramnya hanya Rp 26.000. Harga itu cukup rendah dibandingkan sebelumnya yang bisa mencapai Rp 400-500 ribu per kwintal.

”Jika ekspor rotan masih dapat dilakukan, tentunya para petani dan pekerja rotan di Kotim akan lebih sejahtera, karena penghasilan mereka lebih baik dari saat ini," ujarnya.

Supian menuturkan, dalam setiap pertemuan dengan pemerintah pusat, dia selalu mengutarakan agar meninjau ulang kebijakan itu. Sebab, hal tersebut cukup merugikan daerah penghasil rotan, karena harga rotan sangat rendah dan hanya dibeli pengusaha lokal.

Sebelumnya, pengusaha rotan di Kecamatan Kotabesi Dahlan Ismail mengatakan, sejak awal 2012, ekspor rotan dihentikan dan membuat banyak pengusaha rotan gulung tikar. Kondisi bahan baku yang melimpah tidak sebanding dengan permintaan dalam negeri. Pengusaha rotan sulit memasarkan rotan dan harga di tingkat petani turun drastis, sehingga banyak petani rotan yang beralih profesi manjadi buruh di perkebunan kelapa sawit.

”Kami pengusaha juga tidak berani menyetok banyak, sebab rotan juga mengalami penyusutan, sehingga dapat membuat kami rugi jika ditumpuk terlalu banyak. Saat ini pembeli juga tidak pasti jumlahnya dan sifatnya musiman,” pungkasnya. (dc/ign)


BACA JUGA

Selasa, 29 April 2025 17:40

Sukamara Siap Berangkatkan Calon Haji

SUKAMARA - Bupati Sukamara Masduki menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan…

Selasa, 15 April 2025 17:06

Rizky Siap Jalankan Amanah Rakyat Lamandau

NANGA BULIK - Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra menegaskan komitmennya…

Senin, 14 April 2025 17:58

CFD Jadi Sarana Promosi Produk Unggulan

SUKAMARA - Car Free Day (CFD) resmi digelar di Sukamara.…

Jumat, 28 Februari 2025 17:43

Tahun Ini, Ditarget 250 Pelajar Dapatkan Beasiswa Kuliah

SUKAMARA - Bupati Sukamara Masduki mengatakan bahwa pemerintah daerah menargetkan…

Kamis, 27 Februari 2025 17:56

Dinkes Sosialisasikan Program Cek Kesehatan Gratis

NANGA BULIK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamandau sosialisasi tentang…

Senin, 18 November 2024 12:32

Masyarakat Kompak Wujudkan Pilkada Damai

SAMPIT – Suasana penuh semangat dan keceriaan menyelimuti Taman Kota…

Senin, 11 November 2024 16:17

TBBR Siap Wujudkan Pilkada Damai 2024

KUALA PEMBUANG - Organisasi masyarakat adat yang tergabung dalam Tariu…

Jumat, 08 November 2024 10:40

Pemkab Lamandau Gelar Kejuaraan Voli Antarpelajar

NANGA BULIK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau menggelar…

Jumat, 08 November 2024 10:39

Sukamara Kembangkan Olahan Udang Vaname dan Bandeng

SUKAMARA - Dengan adanya lomba kreasi masakan khas Sukamara  berbahan…

Jumat, 01 November 2024 15:17

Apdesi Kotim Siap Bersinergi

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menaruh harapan besar…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers