NANGA BULIK – Warga keluhkan debu jalanan akibat proyek perbaikan Jalan Trans Kalimantan Poros Selatan, khususnya Desa Kujan, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (1/8).
“Debunya parah, sampai masuk ke dalam rumah. Apalagi sekarang kemarau, debunya semakin banyak. Saya khawatir kesehatan keluarga saya terancam, karena saya juga masih punya balita,” keluh Yaya, salah satu warga setempat.
Akibat debu itu, ancaman ispa kini menghantui warga yang tinggal di sekitar daerah pengerjaan proyek. Terutama anak-anak sekolah yang setiap hari melintasi jalur tersebut.
Menurutnya Yaya, seharusnya pihak kontraktor perbaikan jalan sudah merencanakan dengan matang saat pelaksanaan pekerjaan. Sehingga bisa menekan tingkat tebaran debu yang sangat mengganggu itu. Apalagi, debu yang dihasilkan berasal dari material semen.
“Enggak cuma debu, tapi bising suara mesinnya itu juga mengganggu. Sampe jam 10 malam lebih. Saya harap bisa cepat selesai,” katanya.
Sementara itu, Andi Nurcahyono, Pengawas Lapangan kontraktor pelaksana pekerjaan tersebut mengatakan bahwa pelaksanaan kerja sudah sesuai prosedur. Menurutnya setiap pekerjaan perbaikan jalan selalu menghasilkan debu.
“Itu memang prosesnya. Ini sudah hari ketiga. Kalau tidak ada halangan, lima hari lagi selesai ke tingkat akhir yakni pengaspalan,” jelasnya.
Dia menerangkan, penganggaran proyek itu bersumber dari APBN. Pekerjaan ini berada di sejumlah titik dari Kujan sampai Penopa Kabupaten Lamandau. “Kalau yang ini, panjangnya sekitar 1 kilometer. Anggaranya sekitar Rp 9 miliar. Kalau secara keseluruhan, sebesar Rp 20 miliar,” tambahnya. (mex/sla)