NANGA BULIK - DPRD Kabupaten Lamandau menggelar sidang paripurna istimewa dalam rangka mendengarkan pidato presiden. Namun dari 20 anggota DPRD Lamandau, hanya 9 saja yang hadir alias tidak sampai setengahnya.
Sementara itu, dari pihak eksekutif, baik Bupati maupun Wakil Bupati sama-sama hadir dengan seluruh jajaran pejabat eselon II dan III Kabupaten Lamandau. Tampak pula Kapolres Lamandau, Ketua Pengadilan Negeri, perwira penghubung, dan yang mewakili Kajari Lamandau.
Menariknya, dalam kesempatan ini juga terlihat hadir sejumlah Anggota DPRD terpilih periode 2019-2024.
Kegiatan yang digelar layaknya nonton bareng ini disambut dengan antusias. Karena diketahui Presiden akan mengumunkan rencana pemindahan ibu kota .
Dua unit televisi dengan layar cukup besar di nyalakan bersamaan, disaksikan ratusan pasang mata di dalam gedung DPRD. Suara tepuk tangan meriah juga terdengar dari dalam gedung DPRD Lamandau saat Presiden menyatakan akan memindahkan ibukota negara ke Kalimantan, tidak mau kalah dengan tepuk tangan dari dalam televisi.
“Paripurna kali ini menjadi paripurna terakhir bagi saya, karena sebentar lagi masa jabatan akan berakhir,” ujar ketua DPRD, H Tommy H Ibrahim.
Dan terkait isi pidato presiden, ia berharap pemindahan ibukota negara ke Kalimantan bisa benar-benar memajukan pulau Dayak dan seluruh wilayah pelosok Indonesia lainnya. Sebagaimana yang disampaikan Presiden, bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta dan Pulau Jawa tapi seluruh pelosok negeri.
“Tentu harapan kita bisa ke Kalimantan Tengah,” harapnya. (mex/sla)