SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Rabu, 28 Agustus 2019 15:12
Awalnya Hanya Dipadamkan Seorang Diri, Ada Warga yang Kesetrum

Paniknya Warga saat Api Membara di Pagi Buta

HANGUS: Enam bangunan di Gang Usman Harun IV, Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Sampit, hangus terbakar, Selasa (27/8).(-FAHRY/RADAR SAMPIT)

Ratusan pasang mata menyaksikan peristiwa kebakaran yang terjadi di Gang Usman Harun IV, Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Sampit, Selasa (27/8) dini hari. Sejumlah kepala keluarga kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa itu.

FAHRY ILHAMI SAMOSIR, Sampit

Suasanya yang awalnya tenang disertai rintik hujan, tiba-tiba berubah panik saat si jago merah berkobar. Api itu membara dan melumat salah satu bangunan di kawasan itu.

Warga yang awalnya tengah tertidur lelap, langsung berhamburan dan menyelamatkan diri dari amukan api. Akibat kejadian itu, sebagian warga terpaksa dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit lantaran mengalami luka bakar.

Kebakaran tersebut pertama kali diketahui Adul. Pemuda berusia 23 tahun itu tengah bersiap melaksanakan salat subuh.

Namun, niatnya buyar ketika melihat rumah tetangganya, Dewi (43), diamuk api. Saat itu kejadian tersebut belum diketahui warga lain.

Adul lalu memutuskan melakukan pemadaman dengan cara mengambil air di musala yang tak jauh dari lokasi kejadian. ”Saat itu api masih berada di plafon rumah. Warga masih tidur, sehingga tidak banyak orang tahu kejadian tersebut,” kata Adul kepada Radar Sampit.

Air yang terbatas membuat Adul tak mampu memadamkan api sepenuhnya. Kobaran api terus membesar dan melumat bangunan itu tanpa ampun. Adul lalu mendatangi rumah warga dan menggedornya satu demi satu.

”Setidaknya mereka (warga, Red) bangun dan sadar kalau ada api, sementara saya masih panik mencari air kesana kemari,” ujarnya.

Setelah dibangunkan Adul, warga lalu berusaha memadamkan api sebelum mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotim tiba di lokasi. Namun, upaya warga sia-sia. Api terus meluas dan menghanguskan lima bangunan lainnya. Hampir semua korban mengaku tak sempat menyelamatkan harta bendanya.

Joko (50), pekerja serabutan ini hanya bisa pasrah saat melihat rumah sederhananya ikut diamuk si jago merah. Seluruh isi tempat tinggalnya, seperti pakaian, kasur, serta tempat tidur tidak sempat lagi diselamatkan. Meski demikian, Joko tetap bersyukur karena istri dan cucunya selamat.

”Saya hanyalah orang miskin dan tidak punya barang berharga, kecuali pakaian dan tempat tidur saja. Tapi, alhamdulillah, istri dan cucu saya bisa selamat dari amukan api,” tutur Joko.

Joko menambahkan, dia bersama keluarga kecilnya hanya bisa mengungsi di lanting atau batang, dekat dengan lokasi kejadian. Dia mengharapkan Pemkab Kotim segera memberikan bantuan berupa pakaian serta tempat tinggal, meski hanya sementara.

”Saya juga bingung mau berbuat apa. Uang tidak ada. Apalagi tempat tinggal lainnya. Semoga saja pemerintah daerah mau memberikan bantuan kepada kami yang lagi kesusahan ini,” harapnya.

Kebakaran pagi itu menghanguskan rumah di Gang Usman Harun IV, RT 05, RW 02. Ada tiga rumah yang terbakar, yakni milik Dewi, Joko, dan Nuryati (46). Dua rumah lainnya berada di RT 06, RW 02, milik Yuyun (45) dan Mariana (55). Satu rumah milik Baiti (31), terbakar bagian dapurnya. Kebakaran itu juga menghanguskan dua unit sepeda motor.

Petugas Polsek Baamang memasang garis polisi di sekitar areal bangunan yang terbakar. Alfi (32), warga sekitar mengungkapkan, tetangganya, Endang, terpaksa harus diopname di rumah sakit. Sebab, sebagian lengannya mengalami luka bakar saat berusaha melarikan diri dari amukan api.

”Saat itu Endang mau menyelamatkan diri. Karena kakinya sedang sakit (diabetes, Red), dia sulit berlari. Saking panasnya api, lengannya langsung melepuh,” ungkap Alfi.

Selain Endang, lanjut Alfi, Erwin (24), pemuda setempat juga dikabarkan kesetrum saat berupaya mematikan aliran listrik di sekitar lokasi kejadian. Sebelum tersengat, seluruh pakaian dan badannya basah lantaran sempat ikut melakukan pemadaman bersama petugas pemadam.

Karena khawatir tempat tinggalnya terjadi korsleting listrik, dia memutuskan mematikan listrik melalui meteran. Saat bersentuhan dengan meteran itulah dia langsung kesetrum. Akibatnya, pemuda tersebut langsung terjatuh. Warga yang melihatnya langsung menjauhkannya dari kebakaran.

”Yang pasti ada yang tersengat listrik, mengalami luka bakar, serta mengalami luka robek di bagian kakinya saat melakukan pemadaman,” kata Alfi.

Alfi menuturkan, api juga membuat seluruh kaca bagian depan rumahnya pecah karena panasnya api. ”Rumah kami di sini sangat berdekatan sekali,” katanya.

Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran. Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Kotim untuk penyelidikan lebih lanjut.

”Saat ini kami masih memeriksa para saksi serta mengumpulkan barang bukti. Namun, dari pengakuan warga, api berasal dari rumah Dewi,” ucapnya. (***/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers