SAMPIT— Tebalnya kabut asap sebagai dampak kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belakangan ini, membuat kualitas udara terus menurun. Dalam sepekan terakhir, kualitas udara sudah masuk dalam kategori tidak sehat hingga sangat tidak sehat, mengingat kabut asap bercampur dengan partikel debu dari kebakaran.
Hal ini seperti dijelaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Sanggul Lumban Gaol, bahwa kualitas udara tersebut membahayakan kesehatan. Dan menggunakan masker saat beraktivitas salah satu cara mencegah partikel debu kebakaran masuk ke pernapasan.
”Berdasarkan data dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dari alat kualitas udara yang dimiliki DLH, menunjukan setiap hari bertambah besaran penurunan kualitas udara,” ujarnya.
Dengan demikian dinyatakannya kondisi kualitas udara saat ini sangat tidak sehat, sehingga masyarakat harus waspada saat beraktivitas di luar ruangan.
Sementara itu lanjut Sanggul, pantauan kualitas udara pada Jumat (6/9) kemarin, belum bisa didapatkan karena alat pengukur kualitas udara harus bekerja selama 24 jam dari hari sebelumnya, dan hasilnya akan diketahu pada Sabtu (7/9) hari ini.
”Kondisi saat ini sangat menunjukan hal yang sangat mengkhawatirkan. Masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan mengenakan masker saat beraktivitas,” tandasnya. (dc/gus)