PANGKALAN BUN- Status siaga karhutla di Kabupaten Kotawaringin Barat diperpanjang hingga 30 Oktober mendatang. Hal itu diputuskan setelah rapat evaluasi penanganan kebakaran hutan dan lahan yang digelar di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kobar, Selasa (17/9).
“Maka setelah mendengarkan saran dan masukan dari banyak pihak, status siaga karhutla kita perpanjang lagi dari 24 September sampai 30 Oktober,” kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah.
Alasan memperpanjang status siaga karhutla karena masih terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kobar. Justru dalam bulan September ini kasus kebakaran makin meningkat hingga munculnya kabut asap.
“Saat ini masih ada puluhan hotspot yang masih membara. Tim juga sudah melakukan upaya pemadaman, tapi saking banyaknya tim juga kewalahan,” ujarnya.
Kemudian dampak karhutla juga menyebabkan kabut asap. Hampir seluruh kecamatan terkena dampak kabut asap, untuk dalam kota Pangkalan Bun ini membuat delay dan cancel penerbangan sejumlah rute penerbangan di Bandara Iskandar. Namun jika di bandingkan dengan daerah lain di Kalteng, Bandara Iskandar ini masih bisa beroperasi meski dengan kondisi terbatas.
Kabut asap ini menyebabkan udara di Pangkalan Bun menjadi tidak sehat. Serta masalah ini juga mengakibatkan ribuan orang terkena penyakit ISPA.
“Kita tidak menaikan status, karena masih ada upaya yang terus kita lakukan. Jika nanti status udara berbahaya, maka bakal dievaluasi lagi untuk penetapan status selanjutnya,” jelasnya.
Sementara itu, hasil lain dari rapat evaluasi karhutla itu diputuskan bahwa pemerintah bakal membentuk posko terpadu. Posko dianggap penting, mengingat selama ini dalam penanganan karhutla masih sendiri-sendiri.
“Dengan adanya posko, maka penanganan bisa termonitor. Wilayah mana saja yang sudah ditangani dan belum. Kemudian bagi warga yang mau menyalurkan bantuan kepada anggota yang memadamkan api juga bisa dilakukan melalui Posko tersebut,” terangnya.
Kemudian bagi masyarakat desa juga diminta ikut menjadi sukarelawan. Dimana setiap desa harus memiliki tim pemadaman api. Sehingga mereka akan membantu tim Satgas Karhutla jika ada kebakaran di desa masing-masing. (rin/sla)