KOTAWARINGIN LAMA - Kebakaran lahan (Karhan) di Desa Rungun, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mendekati bangunan sekolah SD dan SMP Satu Atap (Satap) Kolam, Jumat (20/9) sekira pukul 10.30 WIB.
Berjarak hanya beberapa meter dari api, membuat sejumlah guru dan murid berhamburan keluar dari kelas. Tidak ada yang mengomando puluhan murid laki - laki segera mengambil ranting yang ujungnya masih terdapat daun sebagai alat untuk memukul (gepyok) api.
Angin yang bertiup kencang, dan material yang terbakar berupa semak belukar kering dengan cepat membuat api semakin besar dan menjalar ke berbagai arah.
Guru - guru sempat khawatir dengan keselamatan peserta didik, lantaran saat menggepyok api posisi bocah - bocah kecil tersebut sangat dekat, dan tidak dilengkapi dengan alat keselamatan, termasuk masker.
“Awalnya api menuju permukiman dan sekolah, yang memadamkan ya murid - murid sekolah, tapi kemudian dibubarkan oleh gurunya dan diambil alih oleh pria dewasa mengingat membahayakan keselamatan mereka,” kata Mely Suryani, Warga Desa Rungun, Kecamatan Kolam.
Menurutnya, kebakaran lahan tersebut sejatinya sudah terjadi sejak kemarin, namun posisinya jauh dari pemukiman warga Desa Rungun. Tapi api kian mendekat dengan permukiman, hanya terhalang oleh parit dan jalan.
Warga menggunakan alat seadanya, mereka beramai - ramai memadamkan api secara manual, namun ada juga yang menggunakan mesin portable dengan jumlah terbatas dan tidak sebanding dengan besarnya api.
Ia juga menceritakan bahwa sebelumnya tidak ada yang melakukan penanganan kebakaran, sehingga api terus merembet kemana - mana, namun setelah mendekati permukiman termasuk mengancam Pustu dan Sekolah Satu Atap, baru ada bantuan armada Damkar dari perusahaan sekitar desa.
“Yang ditakutkan ini adalah sisa material abu yang terbakar (kelatu), yang mampir ke atap rumah warga, atau ke lokasi lahan kosong yang kering, bisa semakin besar kebakarannya, namun sudah ada damkar dari perusahaan yang datang,” ujarnya.
Ia belum bisa memprediksi seberapa luas areal yang terbakar, dan dari mana sumber api tersebut berasal, dan hingga saat ini api masih terus menyala dan mendapat penanganan intensif dari damkar perusahaan. (tyo/sla)