PANGKALAN BUN – Warga sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tidak terpengaruh dengan kemunculan buaya sinyulong. Bahkan para penikmat wisata susur sungai masih tetap ada.
Masyarakat bantaran Sungai Arut juga terlihat masih menjalankan aktivitasnya dengan normal, meski mereka akui kewaspadaan kian meningkat sejak kemunculan buaya besar itu.
Seperti yang diungkapkan Fendi, salah seorang warga bantaran Sungai Arut, di Raja Seberang ini menuturkan bahwa kemunculan buaya itu bukan hanya terjadi kali ini, tapi hampir setiap tahun. Sehingga mereka biasa saja menjalankan aktivitasnya, bahkan pengunjung yang datang untuk susur sungai juga tidak terpengaruh.
“Masih ada yang menikmati susur sungai, namun tetap saja dituntut lebih waspada bagi penumpang maupun motoris. Warga masih bisa saja, cuma anak - anak yang sering berenang sudah dilarang sementara waktu ini,” ujarnya.
Sementara itu Lurah Raja, Rangga Lesmana saat dikonfirmasi mengatakan, aktivitas wisata susur sungai, tidak terpengaruh dengan adanya kemunculan buaya di Sungai Arut. Namun selaku Lurah, ia telah mengimbau agar motoris perahu wisata memperhatikan kondisi keamanan layanan wisata mengingat kemunculan buaya itu tidak bisa diprediksi.
“Sejauh ini tetap berjalan seperti biasa aktivitas wisata, tidak ada penurunan namun kita minta agar motoris perahu wisata tetap memperhatikan dan waspada,” pungkasnya.
Pantauan media ini sepanjang hari ini (kemarin), Buaya Sinyulong yang menghebohkan warga bantaran ini sudah tidak terlihat lagi. Warga Kelurahan Mendawai dan Mendawai Seberang juga tidak lagi melihat keberadaan buaya yang habitatnya berada di SM Lamandau itu. (tyo/sla)