PANGKALAN BUN - Para calon penumpang Trigana Air di Bandara Isakandar Pangkalan Bun tampaknya kembali diuji kesabarannya. Jika pada Selasa (16/2) lalu Kalstar Aviation membatalkan sejumlah penerbangan, kemarin (17/2) giliran Trigana Air melakukan hal serupa.
Tak tangung-tanggung, empat jadwal penerbangan batal, yakni Jakarta-Pangkalan Bun, Pangkalan Bun-Semarang, Semarang-Pangkalan Bun, dan Pangkalan Bun-Surabaya. Pembatalan itu dilakukan karena ada masalah teknis.
Informasi yang dihimpun Radar Pangkalan Bun, masalah muncul saat pesawat melakukan perjalanan dari Pangkalan Bun menuju Jakarta. Pesawat tiba-tiba mengalami masalah beberapa menit sebelum mendarat di Soekarno-Hatta,Cengkareng. Tekanan udara dalam kabin pesawat berkurang secara tiba-tiba, sehingga masker oksigen keluar secara otomatis dari tempatnya.
”Masker oksigen tiba-tiba keluar, dan semua penumpang diperintahkan untuk mengenakannya,” ujar Harjo, penumpang pesawat dengan nomor penerbangan IL-709 tersebut.
”Ada juga penumpang lain yang kaget, namun pramugari langsung membantu penumpang yang kesulitan memakai masker. Saya sendiri tanpa pikir panjang langsung memakai, dan berdoa semoga tidak terjadi apa-apa. Tapi syukurlah pesawat landing sekitar pukul 09.20 WIB,” lanjutnya.
Sementara itu Station Manager Trigana Air Nicolas Edwin menjelaskan, tekanan kabin tiba-tiba berkurang sehingga masker oksigen keluar untuk mencegah penumpang kesulitan bernafas. Usai kejadian itu, prosedur lanjutan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan secara detail terkait penyebab berkurangnya tekanan udara dalam kabin pesawat.
”Tekanan udara dalam kabin memang bisa saja berkurang, oleh karena itu kita harus lakukan pemeriksaan secara teliti. Sebab ini berhubungan langsung dengan keselamatan penumpang saat dalam penerbangan,” katanya.
Terkait pembatalan sejumlah jadwal penerbangan, pihaknya terpaksa melakukan hal itu. Sebab dia tidak bisa menjamin kapan selesainya pemeriksaan dan mungkin juga perbaikan pesawat hingga selesai dan siap terbang.
”Tidak ada jalan lain, karena kondisi seperti ini kita terpaksa cancel (batalkan) penerbangan. Kita tak mau ambil risiko, jika pesawat belum benar-benar siap untuk terbang,” pungkasnya.(sla/yit)