SAMPIT – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar rapat bersama satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) untuk menginventarisasi potensi kerjasama. Rapat digelar di aula lantai 2 Sekretariat Daerah (Setda) Kotim,Selasa (8/10).
Sekretaris Daerah (Sekda) Halikinnor meminta masing-masing SOPD mengkaji kegiatan yang bisa dikerjasamakan dengan BUMD sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kotim. Paling tidak, satu SOPD memiliki satu program atau kegiatan yang nantinya bisa dikerjasamakan dengan BUMD.
"Ada beberapa jenis kegiatan yang bisa dikerjasamakan dengan BUMD. Jadi , semua investasi yang ada di Kotim, kita kerjasama dengan BUMD, sehingga nantinya impian kita minimal Rp 0,5 triliun atau bahkan Rp 1 triliun, PAD bisa tercapai. Yakin saja ke depan bisa, " harapnya.
Saat ini, BUMD akan menjalankan kerjasama dengan Dinas Perhubungan Kotim untuk pengelolaan pelabuhan yang dimiliki pemerintah dan angkutan penyeberangan Sampit–Seranau. Di bidang pertanian, BUMD akan menggarap bisnis pengangkutan CPO. BUMD juga akan menjalankan pengelolaan lahan parkir dan pengelolaan agen tiket.
"Jadi hari ini kita menginventarisir dulu semua potensi yang ada di dinas, saya instruksikan semua SOPD untuk menginventarisir itu," tegasnya.
Menurut Halikin, aksi BUMD sedikit terlambat karena menunggu akta pendirian perusahaan. Diperkirakan pada Senin 13 Oktober 2019 mendatang, akta pendirian perusahaan beres sehingga ditindaklanjuti dengan kerjasama operasional.
"Perhitungan saya, 1 Januari 2020 sudah bergerak semua. Jika Senin nanti sudah selesai pengesahan, kita juga mendaftarkan ke Kementerian Ekonomi melalui Online Single Submission (OSS)," harapnya. (yn/yit)