PANGKALAN BUN – Tiga nelayan Pangkalan Bun dikabarkan hilang saat mencari ikan diperairan Laut Jawa. KM Berkat Barokah yang digunakan oleh para nelayan dari Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dikabarkan hilang kontak saat berada di perairan Laut Jawa, sejak Jumat (4/10) pekan lalu.
Tiga nelayan tersebut adalah Irwansyah alias Dondoy (35), Sunarto alias Nato (35), dan Subandrio alias Iban (40). Mereka yang merupakan warga Jalan Perwira, Gang Kenanga, RT 10, Kelurahan Mendawai dikabarkan hilang kontak pada pukul 20.00 WIB.
Saat mendapat kabar itu pihak keluarga berupaya melakukan pencarian secara mandiri. Namun setelah pencarian sudah memakan waktu empat hari dan belum membuahkan hasil, pihak keluarga lantas menghubungi Pos SAR Pangkalan Bun.
Menurut pihak keluarga, upaya pencarian sudah dilakukan maksimal dengan menggunakan empat buah kapal, bahkan hingga hari ini (kemarin) pencarian mandiri tetap dilakukan disekitar kawasan hilangnya kapal. Disebutkan, saat berangkat dari Sungai Arut, Pangkalan Bun kondisi cuaca pada saat itu masih normal.
“Hingga saat ini kami masih belum mendapat kabar terkait keluarga kami tersebut, semoga saja bisa secepatnya ditemukan dalam keadaan baik, dan selamat berkumpul dengan keluarga,” harapnya salah satu anggota keluarganya.
Sementara itu, Anggota Pos SAR Pangkalan Bun, Kantor SAR Banjarmasin Indra Saputra, menegaskan bahwa laporan hilangnya tiga nelayan tersebut dari keluarga baru mereka terima pada Selasa (8/10).
Berdasarkan laporan itu, diketahui tiga nelayan tersebut pergi melaut pada hari Jumat 4 Oktober 2019, sekitar pukul 13.30 WIB untuk mengepul ikan pada titik koordinat 03°35'00" S 111°41'00"E atau di Laut Jawa sekitar perairan Tanjung Puting, dengan heading:180,40 dan berjarak 45 Nautical Mile dari muara Teluk Kumai.
“Pada pukul 20.00 WIB, di hari yang sama KM Berkat Barokah Hilang kontak. Sudah dilakukan pencarian mandiri oleh pihak keluarga, namun belum membuahkan hasil, empat hari paska hilangnya mereka pihak keluarga melaporkan ke Pos SAR Pangkalan Bun,” kata Indra.
Mendapati laporan tersebut, Pos SAR Pangkalan Bun segera melakukan persiapan pencarian disekitar titik koordinat hilangnya kapal, tim berangkat ke koordinat hilangnya kapal dari dermaga kantor KSOP Kumai.
Sementara itu Kasatpolair Polres Kobar Iptu Herbet P Simanjuntak mengatakan setelah menerima laporan, tim gabungan pencarian dan pertolongan kapal Berkat Barokah yang hilang segera melakukan apel gabungan yang dipimpin oleh Basarnas.
Dalam pencarian kapal KM Berkat Barokah yang diduga hilang kontak di muara Teluk Kumai, tim gabungan melibatkan 34 personel, yang terdiri dari BPBD Kobar, KSOP, Polair Polres Kobar, MP3, Airud Polda Kalteng, Airud Mabes, Tagana, AL, Basarnas, pihak keluarga da. ABK TB Senggora Mariner.
Selain mengerahkan personel dan sarana pencarian menggunakan Tugboat Senggora Mariner dengan 10 orang personel, juga dikerahkan perahu karet Basarnas.
“Setelah dilakukan apel gabungan dan koordinasi pada jam 23.30 WIB, tim gabungan berangkat dari pelabuhan Panglima Utar Kumai menuju titik koordinat hilang kontak kapal Berkat Barokah, perjalanan ke lokasi diperkirakan menempuh waktu sekitar 8 jam,” pungkasnya.(tyo/sla)