PALANGKA RAYA-Kenakalan pelajar kembali terjadi di Kota Palangka Raya. Kali ini berupa aksi pengeroyokan dengan sasaran seorang pelajar SMKN 1 inisial ZE (16), murid kelas X. Korban ini dikeroyok lima pelajar lain, dua diantaranya sesama pelajar SMKN-1 atau STM, di sekitar kawasan Stadion Sanaman Mentikei.
Akibat kejadian itu, ZE menderita luka-luka dibagian tubuh, kepala dan wajah terlihat babak belur. Sementara motif pengeroyokan, diketahui hanya gara-gara saat korban dan beberapa rekannya bermain sepak bola, tanpa sengaja menendang bola hingga memecahkan kaca salah satu ruang kelas di sekolah tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam aksi ini, dan kasus ini telah ditangani Satuan Reskrim Polsek Pahandut. Dari pengakuan korban, saat dikeroyok ia hanya pasrah. Badannya ditendang, dipukuli hingga dihempas. ZE mengaku sempat melakukan perlawanan, namun perkelahian itu tidak seimbang. Beruntung, warga sekitar yang melihat kemudian melerai dan mengamankan korban yang kesakitan serta sempat tidak berdaya.
Usai mengeroyok, para pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor. Dan tak lama petugas kepolisian datang.
Beberapa saat kemudian, ZE mengatakan dua orang yang melakukan pengeroyokan terhadap dirinya merupakan teman satu sekolahnya di SMKN-1. Dia tidak mengira menjadi korban pengeroyokan, karena sebelum itu hanya diajak ke kawasan Stadion Sanaman Mantikei. Namun malah menjadi korban pengeroyokan.
”Saya kenal dua yang mengeroyok tadi, mereka teman satu sekolah di STM. Jujur saya tidak ada persoalan dengan mereka hingga mereka mengeroyok. Ada lima orang tadi dan tiga diantaranya merupakan alumni STM juga,” beber warga Jalan Danau Ranggas ini, sambil menahan sakit.
ZE menyebutkan, sebenarnya sebelum terjadi pemukulan, dirinya bersama teman-teman satu ruangan bermain sepak bola di sekolah. Namun tanpa sengaja bola tertendang hingga mengenai kaca ruangan kelas lain dan pecah. Sampai akhirnya beberapa siswa mendatangi dan mengajak bertemu di luar sekolah. Hingga pertemuan terjadi di kawasan stadion dan terjadi pengeroyokan tersebut.
”Kita tidak sengaja memecahkan kaca, saya juga datang untuk meminta maaf. Tetapi belum sempat apa-apa langsung dipukul dan dikeroyok. Ada yang memukul wajah, menendang tubuh dan membanting. Pokoknya dua orang yang saya kenal,” paparnya.
Salah satu saksi mata yakni Rahman, menyebutkan bahwa pengeroyokan itu terjadi memang karena persoalan sepak bola, yang bolanya mengenai kaca hingga pecah. Kemudian antara korban dan pemukul bersepakat bertemu di lokasi, hingga berujung pada pengeroyokan.
”Korban itu pelajar SMKN 1 jurusan teknik sepeda motor. Yang memukuli pelajar SMKN 1 jurusan Teknik Bangunan. Awalnya mecahin kaca kelas dari bola. Nah ada yang mukul juga dari alumi,” bebernya kepada Radar Palangka.
Rahman menambahkan, dirinya melihat korban dipukuli dan dikeroyok. Tak hanya dipukul dibagian kepala dan wajah, tetapi bagian tubuh ditendang dan dibanting. Namun tak lama berhasil dilerai, dan para pengeroyok kabur.
”Saya liaht ditendang, diinjak, dipukul bahkan dibanting. Yang mengeroyok sekitar lima orang. Usai itu mereka kabur pakai motor.” Sebutnya.
Sementara itu, Kapolsek Pahandut AKP Edia Sutata menambahkan bahwa sudah menerima laporan tersebut dan mendatangi lokasi. ”Kita sudah tindaklanjuti dan korban dibawa ke Polsek untuk ditindaklanjuti,” tandasnya singkat. (daq/gus)