SAMPIT - Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim menangani sampah sebanyak 65 meter kubuk per hari. Dalam satu tahun, produksi sampah kurang lebih 23 ribu hingga 24 ribu meter kubik. Sampah yang tersebar di sejumlah depo diangkut ke tempat pembuangan akhir.
Kepala DLH Kotim Sanggul Lumban Gaol mengatakan, sampah rumah tangga akan membawa dampak buruk apabila tidak dikelola dengan baik. Pemerintah Kabupaten Kotim fokus menangani masalah sampah di perkotaan. Tempat pembuangan sementara (TPS) di setiap komplek perumahan atau di pinggir jalan dengan jarak yang cukup berdekatan membuat kawasan tersebut kumuh dan kotor. Masalah ini telah diatasi dengan pembangunan depo sampah.
Di Sampit, ada empat depo sampah. Tiga depo sampah berkapasitas 200 meter kubik, yakni Depo Sahati 01 Jalan Pelita, Depo Sahati 02 Jalan MT. Haryono/Jalan Tatar, Depo Sahati 03 Jalan KS Tubun. Sementara itu untuk depo mini dengan kapasitas 50 meter kubik yakni di Depo Mini Sahati 01 Jalan Tidar (perumahan Pemda), Depo Mini Sahati 02 Jalan Sampurna, Depo Mini Sahati 03 Jalan Antang.
Saat ini pemkab sedang membangun depo sampah di dekat SMPN 3 Sampit yang diperkirakan selesai Desember. Kapasitasnya 250 meter kubik.
Sanggul berharap masyarakat Sampit sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, sehingga memudahkan petugas untuk mengangkut sampah yang ada di depo-depo sampah.
”Artinya sampah tidak dibuang secara sembarangan, karena kami telah membuat sejumlah depo untuk pengumpulan sampah yang bersifat sementara. (yn/yit)