SAMPIT- Saat kemarau, banyak petani yang sawahnya kekeringan sehingga gagal panen. Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur berupaya mengantisipasi gagal panen dengan memobilisasi pompa air di wilayah terdampak kekeringan.
"Total ratusan hektare mengalami gagal panen di Kotim, sebagian ada di Desa Lampuyang,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur I Made Dikantara.
Made mengatakan, ada sebagian petani yang berhasil panen dengan memanfaatkan sumur bor. "Adapun untuk lahan yang masih memiliki ketersediaan sumber air, bila memungkinkan ditanami," terangnya.
Saat ini petani sedang mengolah lahan untuk menanam padi setelah mengalami kegagalan saat musim kemarau bulan lalu. Bahkan ada petani yang sudah mengolah lahan saat kemarau. Saat sudah ada air, petani bisa langsung menanam padi.
”Kalau perlu yang terbakar kemarin jika diizinkan kita bisa tanam,” harapnya.
Made menyebut, rata-rata saat ini petani sudah memiliki asuransi yang menanggung kerugian petani pada musim kering. “Demi menghindari kerugian, para petani mengasuransikan lahan sawahnya,” ucap Made.
Dengan asuransi pertanian, petani yang mengalami gagal panen akan mendapat ganti rugi dari perusahaan asuransi sehingga petani bisa lepas dari kerugian total. Made berharap di musim kali ini menghasilkan dan harga jual yang tinggi.
"Mudah-mudahan cuacanya bagus, tidak kekeringan lagi, dan harga jual hasil panennya juga tinggi," harapnya. (yn/yit)