SAMPIT – Bulan Oktober diperingati sebagai bulan eliminasi penyakit kaki gajah (Belkaga) secara nasional. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) turut membagikan obat kaki gajah atau filariasis kepada masyarakat. Setiap kecamatan dibuat posko yang dikoordinasi oleh puskesmas.
Kabid Promosi Kesehatan Dinkes Kotim Nugroho Kuncoro Yudho menjelaskan, bulan Oktober ini secara nasional dijadikan Kementerian Kesehatan menjadi bulan Belkaga, sehingga Kotim juga turut melaksanakan, sebab di Kotim juga masih ditemukan kasus kaki gajah.
“Masyarakat yang diberikan obat kaki gajah diharapkan dapat diminum, dan jika ada yang ragu atau memiliki penyakit lain diminta untuk berkonsultasi terlebih dahulu dnegan petugas kesehatan yang memberikan obat,” jelas Nugroho, Selasa (15/10).
Filariasis ditularkan dengan perantaraan nyamuk. Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit filariasis dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
Kaki gajah adalah pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria, cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Di Indonesia termasuk Kotim masih cukup serius penanganan dan pencegahan penyakit ini.
Kepala Puskesmas Kotabesi Hasbullah menjelaskan, pembagian obat kaki gajah ini diberikan kepada para pelajar yang memang belum mendapat obat di sekolahnya. “Saat ini di Kotabesi masih dalam tahap pemberikan obat, bagia seluruh desa. Untuk desa akan diberikan oleh petugas kesehatan yang ada di desa,” jelasnya.
Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan obat saat dibagikan petugas, diminta untuk datang secara langsung ke tempat pelayanan kesehatan dan meminta obat. Obat tersebut diberikan secara gratis, dan diharapkan untuk diminum, agar tidak terdampak penyakit kaki gajah. (dc/yit)