NANGA BULIK - Masyarakat Lamandau khususnya Nanga Bulik dihebohkan dengan tersebarnya video amatir di media sosial. Video itu berisi adegan perdebatan antara petugas Satlantas dan oknum pengendara yang memprotes upaya penghentian paksa yang dilakukan aparat saat razia.
Pengendara yang menolak menyebutkan nama itu diduga tidak melengkapi persyaratan berkendara yang sesuai dan menolak diberhentikan oleh petugas Satlantas.
Dalam video itu juga terungkap bahwa awalnya Satlantas Polres Lamandau melaksanakan razia dengan sistem hunting dan menemukan pelanggar tidak menggunakan helm dan menghentikan sepeda motor bernomor polisi KH 3018 R.
Namun upaya persuasif itu tidak mendapat tanggapan dari sang pengendara. Ia justru menerobos dan nyaris menabrak anggota Polisi. Beruntung anggota tersebut cukup sigap menghindar. Pelaku juga berteriak mengatakan "ada rajia ada rajia" sambil memacu kendaraannya dan menantang petugas dengan berkata kasar dan mengatakan rajia illegal.
Selain tidak mengenakan helm, saat ditanya surat-surat kendaraannya, pria tersebut tidak menunjukkannya. Kejadian itu juga mengundang perhatian warga sekitar yang melintas, karena berujung pada keributan.Kasat Lantas Polres Lamandau, AKP F Ali Najib membenarkan kejadian tersebut. Namun menurutnya keributan berhasil diredam, dan kepada pelanggar hanya diberikan sanksi tilang.
“Untuk itu kepada para pengendara, patuhilah peraturan lalu lintas. Sosialisasi sebelum razia sudah kita lakukan, sehingga jangan lupa untuk selalu membawa kelengkapan kendaraan seperti SIM dan STNK. Selalu gunakan helm bagi pengendara roda dua demi keselamatan berlalu lintas,” imbaunya. (mex/sla)