SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) siap menutup semua lokalisasi di wilayah ini. Hal itu merespons intruksi Kementerian Sosial yang menargetkan pada 2019 Indonesia bebas lokalisasi. Pemkab menargetkan sebelum 2019 Kotim bebas dari bisnis itu.
”Saya sudah komunikasikan dengan bupati mengenai hal tersebut. Bahkan, beliau memberikan tantangan, menargetkan kalau bisa sebelum 2019 sudah harus ditutup. Gerakan ini sudah gerakan nasional di seluruh Indonesia,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kotim Bima Ekawardana, Selasa (23/2).
Langkah awal yang akan dilakukan, lanjutnya, dengan membentuk tim yang akan melibatkan semua pihak, baik dari pemerintah, legislatif, keamanan, hingga masyarakat. Hal itu penting karena kebijakan itu akan menimbulkan pro dan kontra, sehingga perlu penyatuan pemikiran dan tekad agar satu suara membebaskan Kotim dari prostitusi.
”Hal ini tidak dapat hanya dilakukan dinas saja, namun harus ada kerja sama semua pihak. Bahkan, dampak pascapembubaran juga harus dipikirkan. Untuk itu, proses dilakukan mulai dari tahap sosialisasi di tempat lokalisasi, hingga rutin melakukan razia pascapembubaran nantinya,” ujarnya.
Gerakan tersebut, kata Bima, dilaksanakan secara nasional. Belajar dari pengalaman, jika suatu daerah menutup lokalisasi, pekerja seks komersial (PSK) akan berpindah ke daerah lain yang masih memungkinkan untuk membuka lokalisasi. Karena gerakan ini sudah gerakan nasional, diharapkan tidak ada lagi tempat prostitusi di daerah manapun di Indonesia.
”Dalam hal ini, kami sebagai dinas yang menangani serius menghadapi tantangan yang diberikan bupati dan intruksi dari menteri mengenai bebas lokalisasi 2019. Untuk itu, saat ini gerakan semakin serius dilakukan,” tegasnya.
Tahun ini, kata Bima, pihaknya mulai mengambil langkah persiapan hal teknis apa saja yang akan dilakukan. Pembekalan untuk PSK juga akan diberikan, agar setelah dibubarkan mereka memiliki kemampuan untuk beralih pekerjaan lain yang lebih baik.
”Anggaran akan dimasukkan pada 2017. Maka, setelah itu tim akan mulai bergerak melakukan pembubaran, karena tahapan persiapan akan serius dilakukan tahun ini,” tandasnya. (dc/ign)