PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali meraih penghargaan Subroto 2019 setelah masuk peringkat dua terkait kepatuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mineral dan batubara (Minerba) daerah pengelolaan dana bagi hasil.
Gubernur Sugianto Sabran menyebutkan, penghargaan tersebut menjadi penyemangat pemerintah untuk melakukan upaya-upaya dalam memaksimalkan sekto PNBP di provinsi ini.
”Penghargaan itu dianugerahkan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng. Tentu saja, pemerintah menjadi lebih semangat dan akan terus berpacu meningkatkan kinerja membangun Kalteng,” katanya, Kamis (14/11)
Gubernur menegaskan, penghargaan ini tidak akan membuat pemerintah puas. Ke depan pihaknya akan terus berupaya secara optimal mengelola dan mengawasi lebih intens lagi, terhadap kepatuhan pembayaran royalti maupun kewajiban perusahaan pada sektor pertambangan.
“Pemerintah ingin menjadikan Kalteng lebih baik. Ya, tentu saja hal tersebut berkaitan dengan terlaksananya pembangunan pada berbagai sektor secara maksimal dan mampu meningkatkan perekonomian, serta kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas ESDM Kalteng Ermal Subhan mengatakan, penghargaan itu merupakan hasil dari PNBP kepada negara dengan total Rp2 triliun lebih pada tahun 2018. Juga hasil kerja keras dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak terkait.
Ia mengakui, capaian tersebut berkat kebijakan Gubernur yang menekankan pengawasan dilakukan secara intensif, terhadap sistem kewajiban sektor pertambangan. Kebijakan tersebut terbukti berhasil yang dibuktikan dengan peningkatan royalti selama tiga tahun terakhir.
”Ya, pemerintah rutin memantau kondisi pertambangan sebagai upaya penyelamatan sumber daya alam (SDA) sektor pertambangan,” katanya.
Ia mengakui, penghargaan tersebut merupakan yang pertama untuk Kalteng terkait kepatuhan PNBP yang dinilai pada tahun 2018 lalu. Sedangkan pada tahun 2019 hingga saat ini, sudah mencapai Rp 1,7 triliun dari hasil royalti.
”Maka dari itu pengawasan ditingkatkan terus dengan penerapan sistem online. Semuanya dilakukan secara ketat, untuk penyelamatan SDA pertambangan hingga meningkatnya PAD,” bebernya. (sho/yit)