PANGKALAN BUN - Kelotok wisata Rimba Princess milik Eco Safari Indonesian tenggelam di perairan Sungai Kumai, sekitar Pelabuhan Pertamina, Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (16/11) pukul 15.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan sungai tersebut, dua penumpang yang merupakan wisatawan asing asal Colombia, Andreas Ramon dan Andrea Becerra beserta empat awak kelotok dikabarkan selamat.
Informasi dihimpun, sebelum mendapat pertolongan dari kapal nelayan, enam orang tersebut sempat terombang-ambing selama sekitar dua jam. Mereka berada dikelotok sebagian besar telah tenggelam dan meyisakan bagian atapnya saja.
Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Kotawaringin Barat, Iptu Herbet P Simanjuntak menuturkan bahwa tenggelamnya kelotok wisata Rimba Princess, yang dinahkodai Supiyan alias Tuyan, dengan ABK Zahra alias Iyah yang bertugas sebagai koki, Nuryanto pegawai Hotel Rimba, dan pemandu wisata Hizharudin alia Eiros itu bermula ketika kelotok wisata tersebut kembali dari Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) melalui Sungai Sekonyer menyeberang menuju alur pelayaran di posisi melintang TUKS Dermaga Pertamina.
Saat pasing melintas di dermaga Pertamina terjadi hujan lebat disertai angin kencang, kemudian gelombang besar menerpa kelotok tersebut. Air masuk melalui bagian belakang hingga menyebabkan kelotok oleng.
“Akibat banyaknya air yang masuk, pelan - pelan kelotok tenggelam dan penumpang ditolong oleh nelayan dalam keadaan selamat dan semua dibawa ke dermaga terdekat,” kata Herbet, Minggu (17/11).
Saat itu Polisi Perairan langsung melakukan koordinasi dengan KPPP Kumai, Marnit Kumai dan mendatangi lokasi untuk melakukan upaya evakuasi terhadap kelotok Rimba Princess.
Masyarakat dan nelayan setempat ikut membantu sehingga kelotok wisata yang tenggelam bisa dievakuasi yang kemudian ditambatkan di samping Pelabuhan Pertamina.
“Sepasang wisatawan mancanegara tersebut merupakan tamu Hotel Rimba, dan saat ini keduanya berada di Hotel Kecubung dengan segala sesuatunya ditanggung oleh pihak Hotel Rimba," tukasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai, Wahyu Prihanto mengungkapkan bahwa setibanya tim di tempat tenggelamnya kapal wisata Rimba Princess pihaknya langsung melakukan pengamanan untuk evakuasi kapal dan penumpang.
Selain itu mereka juga melakukan pengamanan lokasi dari alur pelayaran, serta pencegahan dari pencemaran minyak yang ditimbulkan dari tumpahan bahan bakar kapal yang tenggelam.
“Tim memastikan lokasi kejadian tersebut tidak mengganggu alur pelayaran pelabuhan Kumai dan mengganggu olah gerak kolam terminal TUKS Pertamina,” pungkasnya. (tyo/sla)