PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Bambang Purwanto kaget melihat kondisi SMP Negeri 10 di Karang Anyar, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan. Pasalnya, letak sekolah itu jauh dari perkampungan. Selain itu, akses jalannya rusak dan pasokan listrik belum ada.
”Bayangan saya, SMPN 10 ini tidak jauh dari perkampungan Karang Anyar, ternyata kok jauh banget di tengah kebun," kata Bambang, Sabtu (27/2). Dia memang rutin mengunjungi sekolah di Kobar setiap Sabtu. Kemarin, giliran SMPN 10 yang disambangi.
Bambang menegaskan, ia akan mengevaluasi kembali lokasi SMPN 10 yang jauh dari poros jalan. ”Karena anak-anak lewat kebun inikan cukup rawan juga, kalau kita bangun jalan pasti kita sudah bisa membangun sekolah,” katanya.
Guru SMPN 10 Saad Rumadi mengatakan, di sekolah itu ada sekitar 90 siswa dari kelas VII sampai IX. Dia mengeluhkan jalan yang rusak dan jauh dari perkampungan. Diperlukan akses jalan yang bagus sebagai penunjang transportasi yang baik bagi siswa dan guru.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Saat musim hujan jalannya sangat licin, membahayakan siswa dan guru-guru. Kalau misal ban bocor atau sepeda rusak, susah sekali karena jauh dari permukiman," katanya.
Saad menuturkan, orang luar akan berpikir ulang menyekolahkan anak mereka di SMPN 10. Faktor akses jalan yang membahayakan dituding menjadi penyebab utama masyarakat enggan menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut.
Selain akses jalan yang dikeluhkan, lanjutnya, tidak adanya fasilitas listrik juga cukup menghambat. Listrik sangat penting sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti untuk lab bahasa, multimedia, dan perpustakaan digital.
”Untuk menjadi sekolah yang baik itu, tentu kita perlu listrik, seperi tata usaha. Media pembelajaran yang baik itu kan didukung dengan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan listrik," tandasnya. (jok/ign)