SAMPIT - Kepolisian Sektor (Polsek) Kawasan Pelabuhan Mentaya (KPM) Sampit masih menunggu hasil laporan autopsi terhadap korban tewas tenggelam Iswahyudi (22) yang jatuh dari atas dermaga Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, yang terjadi Sabtu (23/11) malam.
"Benar, korban sudah dilakukan autopsi, dan saat ini kami masih menunggu laporan autopsi dari Dokter Forensik Palangka Raya," ucap Kapolsek KPM Iptu Ratno, Kamis (28/11) siang.
Ratno mengatakan, Polsek KPM bekerjasama dengan Polsek Ketapang menangani kasus ini, hasil pemeriksaan sementara belum ditemukan tanda-tanda kekesaran di tubuh korban. Hal tersebut akan dibuktikan setelah tim medis rumah sakit menerbitkan hasil visum.
"Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Kami masih menunggu laporan autopsi. Karena autopsi dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam, apa penyebab korban sehingga meninggal dunia," terangnya.
Kapolsek mengungkapkan, sewaktu ditemukan, kondisi tubuh korban sebagian rusak, kulit terkelupas karena terlalu lama terendam di air. "Dari hidung sampai mulut korban sudah dalam keadaan membengkak. Karena terlalu lama terendam di dalam air membuat kulit korban mengelupas," ungkapnya.
Dalam kasus ini, pihaknya telah menetapkan satu orang tersangka berinisial AIN (26). Diduga kuat, tersangkalah yang menyebabkan korban meninggal dunia karena terjatuh ke Sungai Mentaya.
Tuduhan terhadap AIN diperkuat dengan keterangan Nadia, teman perempuan korban. Gadis 15 tahun menyaksikan korban didorong tersangka hingga jatuh ke Sungai Mentaya. Tersangka kesal karena korban tidak memberi rokok. (sir/fm)