NANGA BULIK – Hujan dan angin kencang yang terjadi di Kabupaten Lamandau, merobohkan pohon besar hingga menimpa atap rumah dinas guru. Peristiwa itu nyaris mengubur hidup-hidup sang guru yang saat kejadian berada dalam rumah itu.
Atap rumah yang ditimpa pohon itu merupakan fasilitas dinas guru SMK 1 Nanga Bulik. Ada dua unit rumah yang mengalami kerusakan cukup parah.
Kepala BPBD Lamandau Edison Dewel mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin malam (2/12) . Tim reaksi cepat ( TRC) BPBD Lamandau menerima laporan dari salah seorang guru SMK 1 Nanga Bulik perihal kejadian tersebut.
”Pagi hari TRC melakukan ground chek untuk memastikan kebenaran laporan dan melihat kondisinya. Ternyata pohon tersebut sulit dievakuasi secara manual," ungkapnya.
Mengingat posisi pohon yang tumbang tersebut tidak bisa dievakuasi secara manual, pihaknya meminta petunjuk Bupati dan Wakil Bupati Lamandau agar TRC dibantu dengan alat berat berupa ekskavator.
”Akhirnya atas petunjuk dan fasilitasi Pak Wabup, TRC dapat dibantu dengan ekskavator dan longbad dari dua pengusaha lokal," tuturnya.
Evakuasi baru bisa dilaksanakan Rabu (4/12) kemarin. Prosesnya berlangsung cukup lama, karena pohon yang tumbang cukup besar.
Dewi Kustinah, guru yang mendiami rumah tersebut mengatakan, pohon yang menimpa rumahnya memang sangat besar dengan batang kayu yang sudah tua. Bahkan akarnya juga terlihat mengering. Saat kejadian dia berada tepat di atas tempat tidurnya.
”Untung hanya atap saja yang hancur, karena posisi robohnya pas di atas atap tempat tidur. Kalau sampai merobohkan tiang dan dinding, mungkin sekarang saya hanya tinggal nama," tandasnya. (mex/ign)