PANGKALAN BUN –Warga Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akan semakin mudah dalam mengakses air bersih. Pasalnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Arut telah meresmikan pengoperasian Instalasi Pengolahan Air (IPA) Unit Mendawai Seberang, Kamis (12/12).
Direktur PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun, Sapriansyah mengatakan bahwa instalasi yang dibangun ini diharapan mampu melayani kebutuhan air bersih di wilayah Mendawai Seberang dan sekitarnya. Peresmian IPA ini juga sebagai bentuk keseriusan PDAM dalam memenuhi janjinya di tahun 2019 ini.
“Ini sesuai target kita, pada tahun 2019 bisa terwujud instalasi pengolahan air dengan kapasitas 15 liter per detik. Semoga ini bisa menjawab keluhan masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih,” katan Sapri.
Untuk saat ini, lanjutnya, masih ada pekerjaan lagi yang harus diselesaikan yakni kawasan Desa Bumi Harjo, Kecamatan Kumai. “Untuk air bakunya sudah siap, kita berharap tahun 2020 bisa tersambung dan melayani masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya saat ini sudah semua kecamatan di Kabupaten Kobar telah memiliki IPA PDAM meski distribusinya belum menyeluruh ke masing-masing rumah warga. Namun dengan berjalannya waktu PDAM berkomitmen mewujudkan penambahan jaringan air bersih bagi masyarakat Kobar secara keseluruhan.
Sementara itu Bupati Kobar, Hj.Nurhidayah saat peresmian IPA PDAM itu mengaku sangat mengapresiasi kerja keras PDAM, karena berbagai terobosan telah dilakukan demi terpenuhinya penyaluran air bersih kepada masyarakat.
“Dengan kinerja selama ini, pantas saja PDAM Tirta Arut menjadi yang terbaik di Kalteng. Berbagai penghargaan juga telah diraih dan sejumlah terobosan dalam penyediaan air siap minum di sejumlah lokasi vital layak mendapatkan apresiasi,” ungkapnya.
Bupati juga meminta kepada tim di PDAM untuk tetap semangat melayani berbagai keluhan yang terjadi di lapangan. Karena menurutnya, semua tidak ada yang sempurna. “Semua pasti ada kelemahan dan kekurangan, tetapi semangat kerja yang ikhlas menjadi kunci dalam pembangunan supaya PDAM bisa terus eksis dan berkembang,” tegasnya.
Terkait air baku yang mengandalkan Sungai Arut, Nurhidayah berpesan agar semua lini bersama-sama ikut menjaga kebersihan, salah satu upaya yang akan terus disosialisasikan adalah jamban sehat yang tidak lagi menggunakan jamban di sungai. Meski demikian kearifan lokal tetap tidak dihilangkan.
Penataan kawasan sungai Arut juga menjadi salah satu langkah agar sumber air baku PDAM tetap terjaga dan tetap menjadi sumber kehidupan masyarakat. (sam/soc/sla)