SAMPIT – Peristiwa penusukan terjadi di kawasan Taman Kota Sampit, Rabu (25/12) dini hari. Rahmat (32), warga Jalan Muchran Ali, Gang Kaca Piring, Kecamatan Baamang, Sampit, mengalami luka di bagian perut.
Menurut keterangan keluarga korban, Tajudinur (31), peristiwa itu terjadi saat korban beserta lima temannya sedang menenggak minuman keras di depan Hotel Permata Indah, Rabu pukul 03.30 WIB dini hari.Tiba-tiba Rahmat dan satu temannya berinisial N (35) cekcok. N yang mulai emosi langsung mengeluarkan senjata tajam (sajam) lalu dihujamkan ke arah perut korban.
Akibatnya, Rahmat tersungkur dengan kondisi darah mengucur dari perutnya. Korban yang tak berdaya pun langsung dilarikan ke RSUD dr Murjani menggunakan mobil pikap. Sedangkan pelaku melarikan diri.
Korban saat itu ditinggalkan teman-temannya di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dr Murjani. Pihak rumah sakit pun sontak kebingungan saat menyadari ada korban yang terbaring di depan pintu IGD.
Melihat kejadian tersebut, salah seorang petugas keamanan dr Murjani pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ketapang. Sedangkan korban, langsung mendapatkan perawatan. Korban yang kesehariannya bekerja sebagai juru parkir di kawasan Taman Kota Sampit, masih terbaring di salah satu ruang yang ada di dr Murjani.
”Saya juga tidak mengerti apa permasalahannya. Yang pasti, hampir setiap malam, kakak saya ini berkumpul bersama teman-temannya di lokasi kejadian. Di sana, mereka juga sering minum-minuman beralkohol,” kata Tajudinur saat dibincangi Radar Sampit.
Tajudinur mengungkapkan, bahwa pihak Kepolisian saat ini sudah berhasil mengamankan pelakunya yakni N.
”Mungkin, kasus ini disebabkan terpengaruh oleh minuman keras. Tapi, yang saya pertanyakan, kenapa N saat itu menyimpan belati. Sedangkan saat keduanya sedang cekcok, teman-teman lainnya hanya diam dan membiarkan N melukai dengan menusukan belati ke perut kakak saya,” katanya.
Tajudinur menduga penusukan ini sudah direncanakan lebih awal. ”Yang pasti kasus ini sudah ditangani polisi,” tutupnya.
Kapolsek Ketapang AKP Wiwin Junianto Supriyadi membenarkan adanya penganiayaan tersebut. Dirinya menyatakan kasus penusukan ini masih dilakukan pengembangan lebih lanjut. (sir/yit)